DLH Lebak Siapkan 10 Ribu Liter Tiap Hari untuk Siram Pohon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak melakukan penyiraman taman yang berada di wilayah perkotaan secara intens selama musim kemarau tahun ini.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Lingkungan DLH Lebak, Dasep Novian, mengatakan dalam kondisi cuaca normal, penyiraman taman-taman dilakukan dua kali sehari.
“Tapi karena saat ini air hujan sulit, maka mulai awal Agustus sampai sekarang penyiraman dilakukan setiap hari (intensif),” kata Dasep, Rabu (13/9/2023).
Baca Juga: Kemarau, Potensi Kebakaran di Kota Tangerang Meningkat
Baca Juga: TPA di Tangerang Dinilai Tak Sesuai SOP Pengelolaan Sampah
1. Total ada 38 taman di Rangkasbitung
Dasep mengatakan, di wilayah Rangkasbitung terdapat 38 titik ruang terbuka hijau (RTH). Untuk menyiram puluhan titik tersebut, DLH menyiapkan 10 ribu liter air.
“Setiap hari kami bawa sepuluh ribu liter air untuk menjaga kondisi tanaman di seluruh taman, salah satunya di sepanjang Jalan Multatuli. Termasuk rumput di alun-alun juga dilakukan penyiraman,” kata Dasep.
2. Beberapa tanaman tak tahan cuaca panas di kemarau
Dasep mengaku, meski penyiraman sudah dilakukan secara intensif, namun untuk beberapa tanaman jenis tertentu tetap tidak bisa bertahan di kondisi kemarau.
“Tapi ketika nanti sudah diguyur hujan, tanaman tersebut akan peremajaan kembali. Sejauh ini belum ada tanaman yang total mati, tapi ada beberapa yang memang sudah kering. Kalau pun nanti ada (ada yang kering dan mati) akan dilakukan penggantian,” jelas Dasep.
3. Kemarau, 8 kecamatan di Lebak rentan krisis air bersih
Delapan wilayah kecamatan di Kabupaten Lebak terancam kekeringan, dan krisis air bersih seiring dengan peralihan musim dari hujan ke kemarau. Kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang dari tahun lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Febby Rizki Pratama, mengungkapkan delapan wilayah kecamatan itu adalah Warunggunung, Sajira, Maja, Cirinten, Cilograng, Leuwidamar, dan Wanasalam.
Hal itu berdasarkan perkiraan Badan Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemarau akan terjadi pada Mei hingga Oktober 2023 mendatang akibat dampak fenomena dari El Nino.
"Puncaknya kekeringan akan terjadi pada Juli mendatang," kata Febby saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa (6/6/2023) lalu.