SLB di Kota Tangerang Mulai PTM 100 Persen
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Kota Tangerang, IDN Times - Sekolah Khusus (SKH) atau dikenal Sekolah Luar Biasa (SLB) bagi anak berkebutuhan khusus di Kota Tangerang sudah memulai aktivitas Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen per hari ini, Selasa (4/1/2022).
Seperti yang yang terlihat di SKH Yayasan Karya Dharma Wanita (YKDW) di Jalan Teuku Umar, Karawaci, Kota Tangerang yang sudah memulai PTM 100 persen tingkat SD hingga SMA.
Baca Juga: Ratusan SD dan SMP di Kota Tangerang Jalani PTM 100 Persen
1. Sudah 100 persen tapi pakai skema pagi dan siang
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, SKH YKDW, Rina mengatakan, meski sudah 100 persen PTM, skema pembelajaran di sekolah menerapkan sistem pagi dan siang.
"Kita mengikuti arahan Dinas Pendidikan Provinsi, untuk jam belajar SD-SMP jam 07.00 sampe jam 09.00, SMA 09.11," kata Rina ditemui, Selasa (4/1/2022).
2. Orangtua senang karena anak berkebutuhan khusus memang semestinya PTM
http://lib.uin-suka.ac.id/Sementara Ririn, salah satu orangtua murid kelas II jenjang SD di SKH YKDW, mengaku senang karena anaknya sudah bisa melangsungkan PTM. Karena sebelumnya selama setahun anaknya harus menjalani pembelajaran virtual.
"Lebih senang sekarang kan anak seperti ini kan butuh harus tatap muka langsung. Susah kan kalau di rumah kan kalau sama ortu kan dia mau ga mau. Di sekolah kan dia kumpul yah sama temannya," kata Ririn.
3. Selama sekolah virtual beberapa model pembelajaran dilakukan
Buku fisik dan tablet e-buku. pexels.com/Perfecto CapucineRirin mengatakan, selama sekolah virtual anaknya mendapat beberapa model cara pembelajaran. Salah satunya dengan didatangi guru ke rumah masing-masing siswa satu kali dalam sebulan.
"Waktu online kita sebelum pelajaran dikasih kertas terus dikerjakan di rumah. Kadang seminggu sekali zoom. Kelas 1 juga waktu belom parah banget sih pandemiknya ada guru yang datang sebulan sekali ke rumah. Didatangi guru sebulan sekali. Karena semakin parah ya jadinya online," kata Ririn.
Baca Juga: Pulang dari Luar Negeri, 8 Warga Kabupaten Tangerang Positif COVID-19
