Usut Pungli Bansos Kota Tangerang, Polisi Ungkap Fakta Baru

Polisi sudah periksa 5 warga penerima bantuan

Kota Tangerang, IDN Times - Polres Metro Tangerang Kota menemukan beberapa fakta baru dalam penyelidikan kasus dugaan pungutan liar (pungli) yang dialami penerima bantuan sosial (bansos).

Sebagaimana diketahui kasus itu bermula saat Menteri Sosial Tri Rismaharini yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait penyaluran bansos di wilayah Karang Tengah, Kota Tangerang. Dalam sidak itu, Mensos Risma mendapati cerita warga soal adanya potongan Rp50 ribu atas dana bansos yang mereka terima.

Baca Juga: Curhat ke Mensos, Warga Miskin Tangerang: Bansos Dipotong Gocap

1. Ada lima warga penerima bantuan yang diperiksa

Usut Pungli Bansos Kota Tangerang, Polisi Ungkap Fakta BaruIlustrasi penerima bantuan sosial. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim mengungkap, petugas sudah meminta keterangan dari lima warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Karang Tengah.

Kelima warga itu merupakan ibu rumah tangga yang di antaranya bekerja sebagai pedagang dan buruh cuci. "Dari lima warga tersebut, mereka memiliki kartu keluarga sejahtera," kata Abdul dalam keterangannya, Kamis (29/7/2021).

Hasil dari pemeriksaan sementara, empat di antara lima orang itu mengaku telah menerima bantuan PKH sejak tahun 2018 hingga 2020. Sedangkan, satu penerima sisanya baru menerima bantuan sebanyak satu kali pada tahun 2021.

"Salah satu warga, sejak ditetapkan sebagai penerima PKH pada tahun 2017, baru satu kali menerima bantuan PKH," ungkap Abdul.

Baca Juga: Wali Kota Arief Murka, Uang Bansos Dipotong Gocap oleh Oknum

2. Ada warga yang hanya terima Rp500 per tiga bulan sekali, padahal yang lain Rp600 ribu

Usut Pungli Bansos Kota Tangerang, Polisi Ungkap Fakta BaruKegiatan Lebelisasi KPM PKH PPU (IDN Times/Dinsos PPU)

Tak hanya itu saja, salah seorang warga hanya menerima bansos sebesar Rp500 ribu per tiga bulan pada tahun 2021. Sementara, empat warga lain menerima bantuan sebesar Rp600 ribu sejak tahun 2018 hingga 2020.

Abdul menambahkan, kelima warga tersebut juga menerima bantuan sembako dalam bentuk beras 12 kilogram, pisang 1 kilogram, dan sayur-mayur.

Lima penerima bantuan itu pun serempak menyebut bahwa pendamping PKH mereka bernama Maryati dan M Aminullah.

"Dari 5 warga penerima bansos PKH tersebut menyebutkan bahwa pendamping PKH di wilayahnya, yaitu saudari Mi dan saudara Ma," kata dia.

3. Curhat ke Mensos Risma, warga miskin Tangerang: bansos dipotong gocap

Usut Pungli Bansos Kota Tangerang, Polisi Ungkap Fakta BaruMensos Risma Blusukan Temui Pemulung dan Gelandangan di Bantaran Sungai Ciliwung, Senin (28/12/2020) (Dok. Kemensos)

Sebelumnya, Mensos Risma menemukan dugaan pungli yang dilakukan pendamping program bantuan dari Kementerian Sosial, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.

Pungli itu sendiri dengan modus memberi potongan senilai Rp50 ribu dari bantuan senilai Rp600 ribu per keluarga.

Hal tersebut didapati Risma dari laporan warga saat melakukan Inspeksi mendadak (sidak) di dua wilayah Kota Tangerang, Rabu (28/7/2021).

Belakangan, warga yang sempat curhat ke Mensos Risma, malah menarik kata-katanya dan mengaku, tidak ada pemotongan Rp50 ribu itu. 

Baca Juga: Korban Pungli Bansos Tiba-Tiba Tarik Ucapannya, Hmm Kenapa? 

Baca Juga: Barak Singgah Jadi Tempat Isolasi di Tangerang, Apa Ajah Fasilitasnya?

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya