Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Seorang Mahasiswa Terluka Dipukul Polisi Saat Aksi HUT ke-25 Banten

IMG-20251004-WA0073.jpg
Demo mahasiswa di depan gedung DPRD Banten (IDN Times/Khaerul Anwar)

Serang, IDN Times – Seorang mahasiswa terluka akibat dipukul aparat kepolisian saat aksi demonstrasi memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Provinsi Banten, Sabtu (4/9/2025). Insiden itu terjadi di depan gerbang Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten ketika massa aksi berusaha memaksa masuk menghadiri rapat paripurna istimewa yang dihadiri Gubernur Andra Soni dan Wakil Gubernur, A Dimyati Natakusumah.

1. Mahasiswa yang terluka dilarikan ke rumah sakit

IMG-20251004-WA0077.jpg
Demo mahasiswa di depan gedung DPRD Banten (IDN Times/Khaerul Anwar)

Kericuhan bermula saat mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berusaha menembus barikade polisi. Aksi saling dorong berlanjut menjadi lemparan hingga seorang peserta aksi dari GMNI, Dadang, mengalami luka akibat pukulan pentungan.

“Sudah dilarikan ke rumah sakit oleh teman-teman yang lain,” ujar Ketua GMNI Komisariat UIN SMH Banten.

2. Mahasiswa mendesak Kapolda usut aksi represif polisi

IMG-20251004-WA0076.jpg
Demo mahasiswa di depan gedung DPRD Banten (IDN Times/Khaerul Anwar)

Peristiwa ini memicu kemarahan mahasiswa. Kapolda Banten, Irjen Pol Hengki, yang datang menemui massa didesak segera memproses anggota kepolisian yang bertindak represif.

“Tadi sudah teridentifikasi pelakunya, Ramadan. Kapolda janji kasus ini akan diurus oleh Bid Propam,” tambahnya.

3. Tuntutan mahasiswa saat menyampaikan orasi

IMG-20251004-WA0073.jpg
Demo mahasiswa di depan gedung DPRD Banten (IDN Times/Khaerul Anwar)

Dalam aksi demonstrasi, mahasiswa juga menyampaikan tuntutan terkait ketimpangan pembangunan di Banten yang dinilai stagnan selama 25 tahun berdiri. Mereka menyinggung tingginya angka pengangguran, ketidakmerataan pembangunan infrastruktur, serta kesenjangan pendapatan antara pejabat dan masyarakat.

“Ketimpangan ini nyata. Bagaimana pejabat eselon I bisa menerima gaji Rp75 juta plus tunjangan Rp15 juta, sementara rakyat masih banyak yang menganggur. Tidak ada kebijakan signifikan yang berubah dari masa ke masa,” tegas satu orator aksi.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Banten

See More

Truk Tronton Jatuh dari Tol di Serang, Timpa Pikap dan Motor

04 Okt 2025, 16:08 WIBNews