TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penggunaan Narkoba di Banten Mayoritas Pelajar

Tingginya pengguna pelajar karena kurangnya pengawasan orang tua

IDN Times/khaerul Anwar

Serang, IDN Times - Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis kalangan pelajar mendominasi penyalahgunaan narkotika di Provinsi Banten sepanjang tahun 2019. BNNP Banten mencatat dari sebanyak 111 pecandu narkotika yang mendapatkan fasilitas rehabilitasi, sebesar 49 persen atau 55 orang merupakan pelajar.

Sisanya, sebanyak 22 orang ialah wiraswasta dan anggota Polri 10 orang.

"Sepanjang tahun 2019 ada pergeseran pengguna (narkotika) di Banten dari dewasa ke pelajar angkanya hampir mencapai 50 persen," kataKepala BNN Banten Brigjen Pol Tantan Sulistyana saat rilis capaian akhir tahun di kantor BNN Banten, Senin (30/12).

Baca Juga: Darurat Psikotropika, Pelajar SMP di Purbalingga Konsumsi Narkoba

1. Tingginya pengguna pelajar karena kurangnya pengawasan orang tua

Razia narkoba di tempat hiburan malam di Balikpapan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tantan mengatakan tingginya pemakai narkoba di kalangan siswa atau pelajar tersebut lantaran usia mereka masih labil dan memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi dengan mencoba menggunakan obat-obat terlarang.

"Selain usia yang labil, perang pengawasan dari orang tua pun menjadi sebuah alasan," katanya.

2. Mayoritas mengkonsumsi obat-obat keras

unsplash.com/Gesina Kunkel

Dijelaskan Tantan, pengguna kalangan pelajar tersebut mayoritas bukan mengonsumsi narkotika namun mengonsumsi obat-obat keras seperti tramadol dan eksimer hingga obat sakit kepala yang melebihi dosis. Obat keras tersebut jika dikonsumsi berlebihan efeknya sama dengan narkotika.

"Pelajar ini banyak menggunakan bukan narkotika tapi obat-obatan keras. Dia gunakan dengan dosis melebihi sama efeknya dengan narkotika. Contohnya, obat sakit kepala dan obat penenang tapi melebihi dosis serta tramadol eksimer," katanya.

Baca Juga: Kasus Narkoba di Surabaya Meningkat Sepanjang 2019, Terbanyak Sabu

Berita Terkini Lainnya