TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sulitnya Menutup Tambang Ilegal di Gunung Halimun Salak, Ada Apa? 

Saat ditertibkan, ribuan warga menghadang dengan senjata

Dok./Google map

Banten, IDN Times - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten mengaku kesulitan melakukan penertiban pertambangan ilegal atau gurandil di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Dinas ESDM mencatat ada 100 lebih tambang ilegal yang beroperasi di TNGHS. Tambang tersebut dikelola oleh warga setempat di sekitar Gunung Halimun Salak.

Baca Juga: Jokowi Minta Gubernur dan Bupati Hentikan Penambang Ilegal di Lebak

1. Pernah coba ditertibkan 2003 namun gagal

Ilustrasi lubang bekas galian tambang (IDN Times/Surya Aditya)

Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten Eko Palmadi mengatakan, pihaknya pernah mencoba melakukan penertiban bersama pihak kepolisian pada 2003 lalu namun gagal.

"Kita membawa polisi, bawa tentara, bawa satpol PP, begitu datang ke sana ada ribuan orang menghadang," kata Eko kepada wartawan, Rabu (8/1).

2. Ribuan warga menghadang membawa senjata tajam

pekerja tambang emas (IDN Times/Harry Siswoyo)

Pada saat hendak dilakukan penertiban, ribuan warga datang menghadang dengan membawa senjata tajam. Bahkan, warga mengancam akan membakar mobil petugas. Kondisi ini membuat petugas terdesak dan menarik pasukan.

"Menghadang bawa golok, ada yang mau bakar mobil. Terus bagaimana coba, ditembakin jadi masalah, HAM urusannya, terus mau diapain coba," katanya.

Baca Juga: Jokowi Tuding Penambangan Emas Ilegal Pemicu Bencana di Lebak 

Berita Terkini Lainnya