Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kabupaten Tangerang, IDN Times - Orangtua dari BD (15), santri Pondok Pesantren Daar El Qolam, Gintung, Balaraja, Kabupaten Tangerang yang tewas akibat dianiaya teman seangkatannya menyebut, ada kelalaian dari pihak pesantren. Pasalnya, saat korban tak masuk kelas usai dipukul, tak ada satupun ustaz yang mengecek kondisi putranya tersebut.
"Saya titip anak di pesantren supaya dijaga, diawasi dengan baik, tapi sayangnya dengan insiden ini berarti pihak pondok (pesantren) lengah dalam mengawasi santrinya," kata Wahyudi, orangtua BD, pada Senin (8/8/2022).
1. Keluarga sudah bertemu dengan pelaku penganiayaan putranya
IDN Times/Dok. Polsek Cisoka Wahyudi mengungkapkan, ia telah dipertemukan dengan pelaku penganiayaan anaknya, yakni R (15). Pelaku sempat mengakui bahwa ia dan BD berkelahi hingga akhirnya korban meregang nyawa.
"Sampai pondok (pesantren), anak saya sudah meninggal," ungkapnya.
2. Keluarga tak akan menuntut pondok pesantren
IDN Times/Maya Aulia Aprilianti Meski menurutnya telah lalai, Wahyudi menegaskan tak akan menuntut pihak pondok pesantren Daar El Qolam atas insiden yang dialami anak laki-laki satu-satunya tersebut. Namun, ia meminta ponpes untuk lebih meningkatkan pengawasan kepada para santrinya.
"Sehingga insiden yang dialami anak saya tidak terulang lagi," tegasnya.
3. BD sempat mengeluh sakit kepala sebelum tak sadarkan diri
Santri di Balaraja Tangerang meninggal usai berkelahi dengan teman (Dok.IDN Times/Dok. Polsek Cisoka) Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Raden Romdhon Natakusuma mengungkapkan, saat kejadian pelaku R sempat menendang bagian kepala korban sebanyak 2 kali, sebelum akhirnya dipisahkan oleh para santri. Hal ini berdasarkan keterangan saksi.
"Akibat perbuatan R, korban BD mengalami sakit di bagian kepala dan tidak masuk kelas. Karena tidak sadarkan diri sekitar pukul 14.00 WIB korban dibawa oleh pengasuh ke Klinik Fita Farma Tangerang," jelas Raden.
Saat sedang melakukan penanganan di Klinik Gita Farma, korban dinyatakan pada tubuh BD sudah ada tanda-tanda kematian, kemudian korban oleh pengasuh ponpes di bawa ke RSUD Balaraja untuk memastikan lebih jelas kondisi korban.
"Untuk saat ini pihak kepolisian masih mendalami keterangan saksi-saksi dan hasil pemeriksaan medis terhadap tewasnya santri Pondok Pesantren modern Dasar El Qolam, Tangerang tersebut," tuturnya.
Baca Juga: Pemkab Tangerang Imbau Orangtua Lengkapi Imunisasi Balitanya