TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Empat Penerbangan di Bandara Soetta Terganggu Saat Nataru 2022/2023

Total 14 penerbangan terganggu di 20 Bandara di Indonesia

Antara Foto/Eric Ireng

Tangerang, IDN Times - Sebanyak empat penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) terganggu saat pergantian tahun dari 2022 ke 2023. Hal tersebut diakibatkan dari cuaca ekstrem yang melanda Indonesia, khususnya di wilayah Jabodetabek beberapa pekan ini.

"Ada 4 penerbangan yang menuju Soekarno Hatta, penerbangan harus dialihkan ke Palembang, jadi dari bandara Denpasar ada dua penerbangan, kemudian dari Makasar satu penerbangan dan satu lagi dari Pekan Baru," tutur President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, Senin (2/1/2023).

Baca Juga: Hari Ini Diprediksi Jadi Puncak Arus Balik di Bandara Soetta

1. Cuaca buruk melanda langit Bandara Soetta mulai 31 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023

Bandara Kualanamu memperketat pengawasan terhadap penumpang yang masuk dari penerbangan Internasional. Kualanamu dipasangi thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh orang yang diduga terjangkit Corona (Albert Ivan Damanik for IDN Times)

Pengalihan cuaca ini disebabkan karena adanya cuaca buruk yang terjadi di atas langit Bandara Soekarno Hatta. Sehingga, demi keselamatan penumpang, semua stakeholter seperti Otoritas Bandara, maskapai, Airnav, jadi sepakat untuk mengalihkan ke Palembang.

"Pengalihan-pengalihan tersebut untuk keselamatan penerbangan, jadi pada saat cuaca sudah mendukung, maka akan diterbangkan kembali ke Soetta," tutur Awaluddin.

2. Sebanyak 14 penerbangan juga terganggu di 20 Bandara di Indonesia

Ilustrasi cuaca buruk. ANTARA FOTO/Yusran Uccang

Menurut Awaluddin, cuaca ekstrem juga sempat membuat 14 penerbangan terganggu selama periode keberangkatan Nataru. Akibat gangguan cuaca tersebut, mayoritas penerbangan mengalami Return To Base (RTB) hingga divert atau dialihkan.

"Ada 14 irregularity bed weather atau cuaca buruk yang terjadi di 20 bandar udara milik Angkada Pura II. Ada macam catatan dari 14 gangguan itu, mulai dari RTB, sampai divert atau dialihkan ke bandara tertentu," katanya.

Lagi-lagi, keputusan untuk melakukan RTB atau divert ini merupakan hasil kesepakatan pihak pengelola bandara, hingga stake holder terkait, mulai dari Airnav, BMKG, hingga pihak maskapai.

"Kita melihat keselamatan penerbangan juga, maka dari itu kita ambil keputusan untuk melakukan putar balik atau pengalihan penerbangan. Dimana, paling lama itu terjadi atau menunggu selama 2 jam," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Pergerakan Penumpang di Bandara Soetta Malah Turun

Berita Terkini Lainnya