TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemarau Panjang, Dua Desa di Tangerang Alami Kekeringan Parah

Desa Palasari dan Serdang Kulon kesulitan air bersih

BPBD Kabupaten Tangerang

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Beberapa desa di Kabupaten Tangerang mulai kekeringan akibat dampak musim kemarau tahun ini. Salah satunya seperti yang dirasakan masyarakat Desa Palasari Kecamatan Legok dan Desa Serdang Kulon Kecamatan Curug.

Air tanah di dua desa tersebut menyusut. Akibatnya, aktivitas peribadatan umat muslim di masjid-masjid di daerah itu terganggu.

1. Kecamatan Curug jadi wilayah terparah

Dok. Istimewa

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Kosrudin menjelaskan, dari seluruh wilayah di Kabupaten Tangerang, Desa Palasari Kecamatan Legok dan Desa Serdang Kulon Kecamatan Curug terparah mengalami kekeringan air bersih. Hal itu diketahui lantaran adanya permintaan bantuan air bersih dari masyarakat di dua desa itu.

“Biasanya yang minta itu dari masyarakat melalui desa, jadi kepala desanya meminta bantuan air bersih karena dilanda kekeringan. Kami kemudian mengirimkan mobil pemadam kebakaran (damkar) dan mobil tangki air dengan total kapasitas 8.000 liter,” jelasnya, Senin (22/7).

Baca Juga: Jokowi: Puncak Kemarau Terjadi Pada Agustus dan September

2. Kekeringan sudah masuk kategori genting

Dok. Istimewa

Kosrudin mengatakan, dua desa itu sudah mengalami kekeringan sejak beberapa minggu terakhir. Kekeringan di dua desa tersebut sudah dapat dikatakan genting, dan hal itu sesuai dengan analisa yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tangerang, beberapa waktu lalu.

“Sudah mulai urgent makanya kemarin kita siapin 3 mobil tangki yang kapasitas 5.000 liter kemudian mobil damkar 1 kapasitas 3.000,” ujarnya.

3. Terbatas di bahan bakar, BPBD sulit penuhi permintaan air warga

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Kosrudin melanjutkan, untuk wilayah Tangerang bagian utara (Pantura) pihaknya belum mendapatkan laporan perihal kekeringan atau kesulitan air bersih. Menurut Kosrudin, pihaknya memiliki keterbatasan dalam mengirimkan bantuan air bersih untuk masyarakat.

“Kita sebenarnya tidak terbatas dalam mengirimkan bantuan air bersih, hanya barangkali kita yang dibatasi itu solarnya. Sekitar 300 liter itu jatah per bulannya untuk kita, jadi keterbatasannya itu,” ungkapnya.

Baca Juga: Musim Kemarau Tiba, Waduk Berubah menjadi Daratan  

Berita Terkini Lainnya