Komar Meratapi Nasib, Divonis Gagal Ginjal Usai Bertugas jadi KPPS
Komar bingung menghadapi masa depan, dia harus cuci darah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Jarum jam menunjukkan pukul 05.00 WIB, Avie Komar memutuskan untuk beristirahat penuh usai menyelesaikan tugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Capek banget, berat banget beban kerjanya, jam 05.00 pagi saya pulang langsung tidur," ucap petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) wilayah Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Banten, itu mengenang apa yang dialaminya sehari setelah bertugas di Pemilu 2019, 18 April lalu.
Siang harinya, Komar tiba-tiba merasakan sakit pada bagian perut diiringi dengan Buang air besar (Bab) berkali-kali.
"Siangnya saya mules, Bab sampai lebih dari 10 kali, minum obat warung tetap gak ngaruh," kata Komar saat ditemui di kediamannya, Kompleks Villa Pamulang Mas II, Bambu Apus, Pamulang, Banten.
Baca Juga: Kisah Guru Olahraga, Mendadak Sakit Maag dan Wafat Usai Tugas di TPS
1. Bermula dari diare berdarah hingga divonis gagal ginjal
Diare yang dialami Komar tidak berhenti dalam sehari. Keesokan harinya, diare Komar semakin parah karena dibarengi dengan keluarnya darah. Khawatir, ia dan istrinya, Tina Mulyana (42), memutuskan untuk berobat ke dokter pada 19 April. Komar mendapat obat, namun obat itu tidak tak memberi dampak apa pun.
Seminggu setelah kejadian itu, Komar memutuskan ke Puskesmas Bambu Apus. Tapi karena tidak ada alat lengkap untuk mendiagnosa, Komar kemudian dirujuk ke RSUD Tangsel. Dari situ diketahui pria 48 tahun itu mengalami gagal ginjal.
Setelah divonis menderita penyakit tersebut, Komar yang sehari-hari bekerja sebagai penjual jasa IT dan servis komputer, harus bolak-balik ke rumah sakit seminggu 2 kali untuk cuci darah. Dokter menyebutkan, Komar gagal ginjal akibat kelelahan akut saat menjadi anggota KPPS.
Baca Juga: Keluarga Tolak Jenazah Petugas KPPS yang Meninggal Diautopsi