Usaha Kerajinan Miniatur Berdayakan Siswa dari Keluarga Miskin
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Usaha kerajinan miniatur di Kabupaten Lebak ini mampu membantu anak-anak dari keluarga miskin untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Ketrampilan (SMK).
"Kami memberdayakan siswa keluarga miskin itu agar mereka tidak putus sekolah," kata H Aliyudin, seorang pemilik kerajinan miniatur di Kampung Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak, seperti dikutip Antara (5/6).
Baca Juga: Ribuan Orang Kena PHK di Sumatera Diseberangkan ke Jawa
1. Siswa juga memasarkan hasil karyanya. Selain itu, usaha ini bisa bertahan di tengah pandemik COVID-19
Aliyudin mengaku, semua miniatur yang ada di tempat usaha miliknya benar-benar hasil karya belasan siswa dari keluarga miskin. Dari usaha ini, semua siswa itu bisa terus melanjutkan sekolah pada jenjang SMK.
Bahkan, imbuhnya, produk kerajinan miniatur tersebut dipasarkan oleh siswa sendiri melalui pemanfaatan jaringan teknologi internet dengan sistem daring. Selain itu juga relasi atau kenalan untuk dipasarkan di tempat-tempat wisata agar wisatawan yang membeli miniatur tersebut untuk dijadikan kenang-kenangan.
"Kami mengembangkan usaha kerajinan ini selama setahun terakhir masih bertahan, meski terjadi pandemik COVID-19," katanya menjelaskan.
2. Kerajinan ini memanfaatkan bambu yang melimpah di Lebak
Produk kerajinan miniatur tersebut dengan memanfaatkan bambu yang melimpah di Kabupaten Lebak sehingga tidak mengalami kesulitan untuk mendatangkan bahan baku itu.
Sebab, bahan baku bambu itu bisa menghasilkan nilai seni dengan memiliki ekonomi cukup tinggi dengan memproduksi kerajinan miniatur Leuit Baduy juga berbagai jenis kendaraan, perabotan rumah tangga dan lainnya.
3. Sebulan, usaha kerajinan miniatur ini bisa member keuntungan hingga Rp700 ribu
Menurut dia, kerajinan miniatur dikerjakan dengan melibatkan belasan siswa yang ingin melanjutkan pendidikan di SMK di Desa Pair Tanjung Rangkasbitung. Penghasilan produk kerajinan miniatur bisa meraup keuntungan sekitar Rp500 ribu sampai Rp700 ribu/bulan.
Dari keuntungan kerajinan miniatur, para siswa bisa membiayai pendidikan juga membeli buku, seragam, sepatu, transportasi, hingga uang jajan.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu kerajinan itu khususnya pemasaran dan pemodalan," kata Aliyudin.
4. Dinas Perindustrian berjanji akan memberi bantuan
Ujang, seorang siswa SMK Rangkasbitung mengaku bahwa dia merasa terbantu dengan pengembangan usaha kerajinan miniatur yang dikelola Aliyudin sehingga bisa melanjutkan pendidikan.
Saat ini, keluarga ekonominya tidak mampu membiayai pendidikan karena penghasilan orangtua sebagai buruh serabutan. "Beruntung, kami terbantu melalui kerajinan miniatur bisa melanjutkan pendidikan itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat mengapresiasi kerajinan miniatur bambu itu dapat membantu siswa dari keluarga miskin bisa melanjutkan pendidikan.
Karena itu, pemerintah daerah akan memberikan pembinaan dan bantuan kepada perajin miniatur bambu tersebut pada anggaran 2021.
"Kami tahun ini tidak melaksanakan kegiatan pembinaan karena anggaranya digunakan untuk penanganan virus Corona baru atau COVID-19," katanya.
Baca Juga: Kemenkes Belum Bayar APD Rp910 M, Ratusan Ribu Buruh Terancam PHK