Ada Gelombang Tinggi, Warga Diminta Tidak Berenang di Pantai Selatan
Ada warga yang meninggal karena terseret ombak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak meminta warga tidak berenang di pesisir pantai selatan. Saat ini, gelombang tinggi tengah melanda perairan Samudera Hindia.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi prihatin dengan kasus warga yang terseret ombak di pantai ini. "Ada warga yang terseret gelombang di pantai selatan, tepatnya di Karang Seke, Binuangeun, hingga seorang meninggal dan dua ditemukan dengan kondisi selamat," kata dia.
BPBD Lebak terus mengoptimalkan imbauan-imbauan agar masyarakat tidak berenang di pantai selatan guna mencegah kecelakaan laut.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini atas gelombang tinggi berpotensi terjadi di Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten dan Samudera Hindia selatan Banten.
Cuaca buruk itu diperkirakan menyebabkan ketinggian gelombang pantai selatan meliputi Pantai Binuangeun, Panggarangan, Sukamaju, Bagedur, Cihara, Bayah, Pulau Manuk, Sawarna hingga Tanjung Panto antara 2,5 hingga 3 meter.
Baca Juga: Pasca Lebaran, Lokasi Wisata di Pandeglang Ini Nekat Buka
1. Sebetulnya, pemerintah daerah sudah melarang warga mendatangi objek wisata di tengah pandemik COVID-19
Di tengah pandemik COVID-19, pemerintah daerah sebetulnya sudah melarang warga untuk mendatangi tempat wisata di liburan Lebaran tahun ini. Namun, kata Kaprawi, masih saja ada warga yang membandel.
Akibatnya, ada warga yang berenang hingga terseret sehingga memakan korban jiwa. "Kami berharap warga tidak berenang di sekitar pantai selatan karena sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan kecelakaan laut," kata Kaprawi.