TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak Krakatau Siaga III, Aktivitas Warga di Pesisir Pandeglang Normal

Pedagang tetap berjualan, nelayan tetap melaut

Gunung Berapi AnaK Krakatau (commons.wikimedia.org/Lord Mountbatten)

Serang, IDN Times - Aktivitas warga di pesisir pantai di Kabupaten Pandeglang masih relatif normal, meski di tengah kondisi Gunung Anak Krakatau yang kini berstatus Siaga III. Warga pun mengaku tidak panik. 

 "Kami seperti biasa berjualan ikan di TPI Teluk Labuan dan terpengaruh adanya letusan Anak Krakatau," kata Edi, seorang warga Labuan, seperti dikutip dari Antara, Senin (25/4/2022). 

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bandung menaikkan status Gunung Anak Krakatau (GAK) dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB. Status baru itu ditetapkan menyusul Gunung Anak Krakatau yang erupsi.

Baca Juga: Warga di Pesisir Anyer Serang Jangan Mendekati Anak Krakatau, Bahaya!

1. Pedagang tetap berjualan, nelayan tetap melaut

Hasil tangkapan ikan nelayan. ANTARA FOTO/Rahmad

Kegiatan masyarakat di Labuan, seperti dilaporkan Antara, relatif normal. Warga tetap bisa melaksanakan aktivitas ekonomi, seperti pedagang yang berjualan hingga nelayan yang masih bisa melaut. Di sisi lain, kondisi Perairan Labuan normal dan tidak ada gelombang tinggi.

Selain itu juga masyarakat pesisir Pandeglang-- mulai Pantai Carita, Labuan, Panimbang hingga Sumur-- mengaku sudah biasa adanya erupsi Gunung Anak Krakatau dan mereka tidak panik. "Kami sendiri dari pagi berjualan tetap tenang dan lumayan omzet penjualan, "kata Edi.

2. Pemilik penginapan pun tetap membuka usaha

https://indonesia.go.id

Begitu juga Nasirudin, seorang penunggu vila di Pantai Carita mengaku tetap membuka kegiatan usaha penginapan dan tidak terpengaruh adanya letusan Anak Krakatau.

"Kami mendengar sejak sepekan Anak Krakatau erupsi, namun seperti biasa saja, " katanya menjelaskan.

3. Lontaran material pijar kemungkinan bisa menjangkau jarak lebih jauh

Anak Gunung Krakatau (ANTARA FOTO/Atet Dwi Pramadia)

Kepala Bidang Humas (Kabidhumas ) Polda Banten Kombes Shinto Silitonga mengatakan, Badan Geologi telah mengidentifikasi Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) yang menunjukkan bahwa hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau-- yang berdiameter sekitar 2 kilometer (km) -- itu menjadi kawasan yang rawan bencana.

"Potensi bahaya berupa lontaran material pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi, kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh dan sebaran abu vulkanik juga bergerak sesuai arah dan kecepatan angin ke kawasan yang lebih jauh," jelas Shinto.

Baca Juga: Warning! Gunung Anak Krakatau Naik Status jadi Level 3 Siaga

Berita Terkini Lainnya