TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rahasia Suku Baduy, Tetap Zona Hijau Setelah 6 Bulan Pandemik

Warga Baduy tidak mengenakan masker yang umum dijual

Suku Baduy (ANTARA FOTO)

Lebak, IDN Times - Di tengah pandemik COVID-19, banyak warga yang memilih tidak melaksanakan protokol kesehatan, dengan berbagai alasan masing-masing. Sepertinya, mereka harus belajar dari masyarakat Baduy, di pedalaman Lebak ini. 

Masyarakat Baduy disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan guna pencegahan penyebaran COVID-19.

Itulah yang menjadi kunci mereka sehingga kawasan Baduy tetap masuk zona hijau, meski pandemik COVID-19 sudah enam bulan lebih menjangkiti Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Ganti "Wisata Baduy" Jadi Saba Baduy!

1. Masker yang digunakan warga tak seperti masker yang dijual umum

Warga Baduy berjalan kaki demi silaturahmi (Antaranews)

Sana (50), seorang warga Baduy Dalam mengatakan bahwa dia  bersama tiga rekannya memakai masker yang berbeda dari masyarakat Baduy Luar dan umum. Masyarakat Baduy memakai masker dengan menutup kain lomar ke bagian mulut dan hidung. 

Dia dan warga lain meyakini lilitan kain lomar tersebut dapat mencegah virus corona. Selain itu, mereka berjalan kaki dengan tetap menjaga jarak. 

"Kami cukup disiplin mentaati aturan pemerintah dengan memakai masker dan menjaga jarak untuk pencegahan COVID-19," kata Sana, seperti dikutip dari ANTARA, Senin (7/9/2020).

2. Jika keluar wilayah Baduy, warganya wajib pakai penutup mulut dan hidung

Suku Baduy (ANTARA)

Masyarakat Baduy lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan karena aturan yang positif untuk pencegahan penyakit menular, terlebih pemerintah daerah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Lebak Nomor 28 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Berdasar aturan itu pelanggar protokol kesehatan diberi sanksi denda mulai Rp150 ribu dan pelaku usaha Rp25 juta.

Masyarakat Baduy yang berpenduduk kurang lebih 11.600 jiwa hingga kini mendukung kebijakan protokol kesehatan. "Semua warga Baduy jika keluar daerah wajib memakai masker dan menjaga jarak," kata Tetua Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija.

3. Suku Baduy memperketat wisatawan yang berkunjung ke sana

Warga Baduy Dalam menunggu wisatawan di Desa Kanekes, Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Masyarakat Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan guna pencegahan penyebaran COVID-19.

"Kami memperketat wisatawan ke sini, wajib menerapkan protokol COVID-19 dan menjaga kebersihan," kata Jaro Saija.

Menurut dia, ada petugas yang menjaga kawasan Baduy. Mereka memastikan agar wisatawan yang hendak masuk ke tanah hak ulayat Baduy mencuci tangan yang disediakan juga memakai masker dan menjaga jarak.

Penjagaan pemeriksaan itu agar kawasan Baduy terbebas dari penyebaran COVID-19. Sebab, manfaat protokol kesehatan luar biasa, karena bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Kami minta wisatawan dapat menaati protokol kesehatan," katanya.

4. Kawasan Baduy termasuk zona hijau penyebaran COVID-19

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Sementara itu, Juru Bicara Tugas Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengapresiasi sebab hingga saat ini kawasan Baduy masuk zona hijau COVID-19. Sejauh ini, tidak ada warga Baduy yang terkonfirmasi COVID-19.

"Kami minta warga Baduy dapat memperketat para wisatawan agar kawasan Baduy terbebas corona yang bisa mematikan," katanya.

Baca Juga: Ritual Kawalu, Lockdown ala Suku Baduy

Berita Terkini Lainnya