TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tinggi, 40 Persen Balita di Lebak Derita Stunting

Salah satu faktor penyebab adalah pernikahan dini

Ilustrasi pencegahan stunting. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Lebak, IDN Times - Riset kesehatan daerah (risda) di Kabupaten Lebak mengungkap fakta menyedihkan. Sekitar 40 persen bayi di bawah lima tahun (balita) menderita kekerdilan atau stunting. 

Dikutip dari situs Antara, Rabu (12/2), saat ini total ada 94.851 balita di Kabupaten Lebak. Artinya, nyaris 38 ribu balita mengalami masalah dalam pertumbuhannya karena kekurangan gizi kronis. 

"Saya kira kasus stunting di Lebak cukup tinggi," kata Kepala Pelaksana Harian Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triono.

Sebagai perbandingan, standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai jumlah stunting adalah 20 persen dari jumlah total balita. 

Baca Juga: Mendagri: Ada 160 Wilayah Kategori Merah Stunting

1. Beberapa faktor yang menyebabkan stunting pada balita, termasuk pernikahan dini

Instagram/unicefindonesia

Lebih lanjut Triono menerangkan beberapa faktor yang menyebabkan stunting pada balita. Beberapa di antaranya adalah kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang cukup lama, pola asuh yang kurang baik, daya beli orangtua balita, ketersediaan pangan, hingga pernikahan dini.

"Selain itu, juga akses lingkungan, termasuk akses sanitasi dan air bersih," kata Triono. 

2. Upaya-upaya untuk mencegah balita dengan stunting

Antaranews.com

Pemerintah daerah, menurutnya, terus bekerja keras untuk mencegah sekaligus menangani kasus kekerdilan pada balita ini. Beberapa upaya yang sudah dilakukan, kata dia, seperti sosialisasi, penyaluran bantuan makanan tambahan untuk balita, hingga pemberian tablet tambah darah pada remaja putri, serta pemeriksaan ibu hamil.

Dia menegaskan, calon-calon ibu hamil harus mendapat asupan gizi yang baik, memiliki lingkungan yang baik, memahami pendidikan pola asuh, mampu membeli makanan dan mampu mengelola makanan.

Untuk sosialisasi pencegahan stunting ke sekolah-sekolah serta pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. 

3. Kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Lebak pun tinggi

upaya pencegahan stunting (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Selain kasus stunting, Triono juga mengungkap bahwa kematian ibu dan bayi di kabupaten Lebak pun relatif tinggi. Untuk itu, dia menekankan pentingnya pemeriksaan ibu (sejak hamil) dan anak di semua puskesmas.

"Kami berharap melalui pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi bisa meminimalkan kematian ibu dan bayi," katanya.

Baca Juga: Selain Tambang Ilegal, Ini 4 Faktor Lain Penyebab Bencana di Lebak

Berita Terkini Lainnya