TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkab Lebak Masih Terapkan Sekolah Daring, Bagaimana Wilayah Luring?

Menerjunkan karang taruna desa untuk membantu pembelajaran

Dok. Yuli Yuliawati

Lebak, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Lebak masih menerapkan kegiatan belajar mengajar jarak jauh atau daring bagi sekolah yang berada di wilayahnya. Sejauh ini, ada k 52 titik di Kabupaten Lebak yang masih berada di luar jaringan (luring).

Lantas bagaimana nasib pembelajaran siswa-siswa yang rumahnya berada di wilayah blank spot?

1. Menggerakan pemuda di setiap desa untuk membantu pembelajaran jarak jauh

Dok. Yuli

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, dalam rangka mengantisipasi pembelajaran jarak jauh di daerah blank spot, pihaknya telah meminta karang taruna yang berada di masing-masing desa untuk melakukan bimbingan belajar terhadap para siswa dengan membuat kelompok-kelompok belajar. Setiap materi yang diajarkan ditentukan dari pihak sekolah masing-masing.

Sementara, untuk daerah yang masih terjamah jaringan internet, pihaknya telah meminta untuk menggunakan wifi desa atau rumah belajar yang dibuat di masing-masing kelompok belajar.

"Kuotanya dibeli bersama, kan ada waktu paling sekolah empat jam daring. Di luar itu dimatikan. Itu digerakkan oleh karang taruna atau pemuda-pemuda," kata Iti saat dikonfirmasi, Kamis (13/8/2020).

2. Sebanyak 52 titik di Lebak masih blank spot

Dok.Yuli

Disampaikan Iti, masih ada sebanyak 52 titik di Kabupaten Lebak masih blang spot alias di luar jaringan internet. Hal ini lanjut Iti, membuat kegiatan belajar mengajar melalui sistem daring belum maksimal terlebih masih banyak siswa di wilayahnya yang tidak memiliki handphone android.

"Kendala lain, tidak semua memiliki android apalagi masyarakat kabupaten Lebak tingkat pendapatan masih rendah dibanding daerah lain," katanya.

Baca Juga: Madrasah Diniyah di Lebak Mulai Terapkan Belajar Tatap Muka

Berita Terkini Lainnya