Putus Sekolah dan Buta Aksara Bayangi Pembelajaran Daring di Lebak
Blank spot dan kekurangan tenaga pengajar jadi tantangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyatakan, banyak siswa di wilayahnya yang putus sekolah dan buta aksara selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh melalui daring atau online.
Salah satu penyebabnya, menurut Iti, banyak daerah di Kabupaten Lebak yang blank spot. Selain itu, kekurangan tenaga pengajar juga menjadi tantangan yang lain.
"Dan ini yang kita khawatirkan di Lebak terjadi putus sekolah dan buta aksara nanti kita akan evaluasi ke depan (sekolah tatap muka)," kata Iti kepada wartawan, Senin (15/3/2021).
Baca Juga: Jubir Satgas COVID-19 Lebak Positif COVID-19
Baca Juga: Soal Vaksinasi Siswa Sebelum Tatap Muka, Ini Kata Orangtua Siswa
1. Guru di Lebak harus mendatangi rumah siswa satu per satu
Dia menceritakan betapa sulitnya para tenaga pendidik di wilayahnya mengajar secara jarak jauh di tengah keterbatasan sinyal internet. Mereka harus mendatangi rumah siswa satu persatu dengan jarak tempuh dan medan yang cukup sulit, mengingat sejumlah akses jalan di pedalaman Lebak rusak.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, ada 52 titik blank spot di wilayahnya.
"Memerlukan waktu yang banyak dan di Lebak juga daerahnya tidak flat, melalui jembatan dan sebagiannya itu mengalami kesulitan, walaupun sekolahnya hanya dua jam," katanya.
Baca Juga: Simalakama Orangtua di Banten Jika Sekolah Tatap Muka Dimulai