Simalakama Orangtua di Banten Jika Sekolah Tatap Muka Dimulai 

Khawatir anak terpapar namun berat biaya kuota internet

Serang, IDN Times - Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan, pihaknya siap untuk membuka kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah pada Juli 2021. Bagaimana orangtua menyikapi hal ini? 

Kelas tatap muka itu kemungkinan akan dilaksanakan serempak di seluruh Tanah Air sesuai instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Namun kegiatan belajar tatap muka secara langsung di sekolah akan digelar secara terbatas dengan protokol kesehatan ketat.

Baca Juga: Asal-usul Banten Disebut Tanah Jawara 

1. Orangtua tergantung persiapan sekolah dan situasi perkembangan COVID-19

Simalakama Orangtua di Banten Jika Sekolah Tatap Muka Dimulai Ilustrasi sekolah tatap muka. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Menanggapi hal tersebut, salah satu orangtua siswa di Kota Serang, Deni Permana sebetulnya merasa dilema. Sebelum mengizinkan anaknya untuk kembali belajar di sekolah, dia ingin terlebih dahulu mengetahui seberapa jauh kesiapan sekolah dalam pelaksanaan belajar tatap muka.

Kemudian, melihat situasi dan perkembangan kasus COVID-19, sebab, pada prinsipnya sekolah tatap muka bisa dimulai apabila angka penularan COVID-19 sudah melandai.

"Seberapa jauh sekolah menyiapkan prokes di sekolah? Yang saya lihat, di SD prokes gak begitu ketat," tutur Deny, Senin (8/3/2021).

2. Sekolah beri edukasi murid soal prokes sebelum sekolah dibuka

Simalakama Orangtua di Banten Jika Sekolah Tatap Muka Dimulai Sejumlah siswa mengikuti kegiatan sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Selain meminta sekolah mempersiapkan sarana untuk menunjang protokol kesehatan, dia meminta pihak sekolah untuk melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada siswa bagaimana menerapkan protokol kesehatan yang benar terutama untuk siswa SD dan TK.

"Kalau anak-anak di sekolah belum tentu paham, jangan-jangan di sekolah malah tukeran masker," katanya.

Kendati demikian, dia merasa kasihan kepada anaknya sudah hampir satu tahun tidak bertemu dengan guru dan teman sekolah. "Pembukaan sekolah jangan mengorbankan keselamatan murid, guru, dan tenaga kependidikan," katanya.

3. Mulai merasa berat untuk biaya pembelian kuota

Simalakama Orangtua di Banten Jika Sekolah Tatap Muka Dimulai Sejumlah siswa memanfaatkan fasilitas internet yang disediakan oleh rumah makan di Bali (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Berbeda dengan Deny, Abeng Rohman salah satu orangtua siswa SMP di Pandeglang mengaku bingung untuk pelaksanaan belajar tatap muka. Satu sisi kata Abeng, khawatir anaknya terpapar COVID-19 jika mengizinkan anak belajar di sekolah. Di sisi lain, biaya untuk anak belajar secara daring terlalu mahal.

"Belajar online paket lagi, paket lagi. Gak kaya belajar seperti biasanya. Bingung saya juga mau sampai kapan wabah ini cepat berlalu," katanya.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kota Tangerang Ditarget Mulai Juli 2021 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya