TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jurnalis Diintimidasi Saat Liputan, AJI: Polisi Harus Tangkap Pelaku

Kejadian terjadi saat kebakaran di rumah ibadah di Serpong

Kebakaran di Christ Cathedral, Serpong (Dok. Istimewa)

Tangerang, IDN Times - Pewarta foto Media Indonesia, berinisial R, mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat meliput peristiwa terbakarnya, Gereja Bethel Indonesia (GBI) Basilea Christ Cathedral di Jalan SKI, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Senin (27/4) kemarin. 

Kepada IDN Times, Selasa (28/4), R mengatakan, perbuatan tidak menyenangkan berupa intimidasi itu, dialaminya saat dia sedang memotret petugas pemadam kebakaran (damkar) yang tengah berjuang memadamkan api di lokasi.

Baca Juga: Kebakaran Hanguskan Dua Lantai Bangunan Gereja di Serpong

1. Sekelompok orang memintanya menghapus foto hasil jepretan R

Kebakaran di Christ Cathedral, Serpong (Dok. Istimewa)

R mengatakan, saat sedang memotret itulah tiba-tiba saja sejumlah orang melarang dan meminta hasil foto yang telah diabadikannya untuk dihapus.

"Tahu-tahu ada beberapa orang mendekati dan meminta foto-foto saya dihapus," kata R.

Saat diperlakukan seperti itu, R bersikeras untuk menolak permintaan orang yang memintanya secara tidak beretika itu. R kemudian berjalan menghindari kerumunan orang yang mengintimidasinya.

"Gak saya hapus, lagi pula ini bagian dari pekerjaan saya sebagai pewarta foto. Lagian ini juga peristiwa kebakaran yang umum saya liput," jelasnya.

2. Selain intimidasi, korban juga kena kekerasan fisik dan verbal

Kebakaran di Christ Cathedral, Serpong (Dok. Istimewa)

Namun, dari video yang beredar luas di media sosial dan kalangan wartawan, R, diduga dintimidasi dengan kekerasan fisik dan verbal. 

R didorong sampai dipiting oleh orang yang ada dalam gambar video yang beredar itu. Dia juga diteriaki makian sebelum akhirnya dipisahkan.

"Gak apa-apa sih cuma dipiting doang sama adu mulut. Dan, ada makian," ujarnya.

R mengaku tidak terlalu mempermasalahkan pitingan dan makian itu. Namun pada situasi wabah virus corona atau COVID-19, ia sedang berjaga jarak dengan siapapun demi memutus penularan virus corona yang tengah mewabah.

"Cuma ini lagi corona, saya lagi social distancing, malah dipiting-piting," ujarnya. 

Dia mengaku juga sudah melaporkan kasus itu ke kantor, tempatnya bekerja. Saat ini R lebih memilih pulang ke rumah usai mengirim foto jepretannya.

Baca Juga: [LINIMASA] Wabah COVID-19 Hantui Warga Banten

Berita Terkini Lainnya