Karena Medsos dan Laju Teknologi, Baduy Terancam Hilang Generasi
Banyak Youtuber bikin konten langkahi aturan adat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Komunitas Adat suku Baduy kini menghadapi ancaman serius, yakni hilangnya satu generasi. Hal ini terungkap dalam keterangan tertulis para pemerhati budaya dan tetua adat Baduy, yang diterima IDN Times Senin (12/10/2020).
Pernyataan tersebut diungkap Uday Suhada pemerhati Baduy, Jaro Saija Kepala Pemerintahan dari lembaga adat Baduy, Lisa Karnaatmadja keturunan ke-9 Wirasuta (Pangeran Astapati, panglima perang Sultan Ageng Tirtayasa yang berasal dari Baduy Dalam), Rohaendi seniman Banten dan anak-anak muda yang tergabung di Indigenous Organic.
Baca Juga: Pemerintah Ganti "Wisata Baduy" Jadi Saba Baduy!
1. Sebanyak 9.000 nomor telepon tercatat atas nama warga Suku Baduy
Dalam keterangan itu, Uday mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi Baduy saat ini. Dia menyebut, Baduy saat ini banyak perubahan yang membahayakan. Mereka terancam kehilangan satu generasi.
Penyebab utamanya adalah kemajuan teknologi. Android yang dimiliki dan digunakan oleh anak-anak Baduy telah mengubah pola pikir, sikap dan perilaku mereka. Kini sebagian besar anak muda Baduy enggan lagi membantu orang tuanya berhuma atau bertani di ladang.
Uday mengungkap, saat ini tercatat 9.000 nomor handphone atas nama warga Baduy di Desa Kanekes yang teregister di Kominfo Lebak. Dari jumlah itu, ada sekitar 6.000 nomor yang aktif.
"Tahun 1994 hingga tahun 2007-an, komunikasi yang dibangun mengandalkan telepati. Dulu saya berkali-kali mengalami hal itu. Kini Android menjadi andalan mereka," ungkap Uday.
Baca Juga: Fakta di Balik Anak-Anak Suku Baduy yang Tak Enyam Pendidikan Formal
Baca Juga: Rahasia Suku Baduy, Tetap Zona Hijau Setelah 6 Bulan Pandemik