Lokasi Wisata Tutup, Pengamat: Langkah Gubernur Banten Sudah Tepat
Kebijakan Kemenparekraf dianggap yang keliru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Pengamat politik dan kebijakan publik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) Tangerang Adib Miftahul menilai langkah Gubernur Banten mengeluarkan aturan soal penutupan tempat wisata untuk mencegah penyebaran COVID-19, sudah tepat.
Adib menilai, kekeliruan justru terletak pada kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang membolehkan wisata dibuka, tanpa ada persiapan teknis yang tepat dan jelas.
"Pertama saya kira prediksi dari Gubernur Banten jauh-jauh hari soal bakal terjadi kerumunan atau membludaknya tempat wisata tepat yah. Ini yang seharusnya jadi landasan kementerian pariwisata atau pemerintah pusat mengizinkan tempat wisata dibuka," kata Adib kepada IDN Times, Senin (17/5/2021).
Baca Juga: Diprotes Pegiat Wisata Soal Penutupan, Wahidin: Gak Ada Urusan
Baca Juga: Wahidin: Kalau Mudik Dilarang, Harusnya Wisata Juga
1. Pemerintah pusat harus mendengarkan apa yang dirasakan pemerintah daerah
Adib mengatakan, kebijakan tempat wisata dibuka, namun mudik dilarang merupakan pangkal persoalannya. Seharusnya, Kebijakan harus terpadu dan lebih mendengarkan apa yang dirasakan pemerintah daerah.
"Ngebelain ekonomi, tetapi ada kerumunan terjadi masif ini juga bisa mubazir, dan memberikan persoalan baru lagi bagi penanganan COVID-19," kata Adib.
Baca Juga: Pengunjung Membeludak, Pemprov Banten Tutup Tempat Wisata