TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengolahan Limbah B3 Akan Dibangun di Cimarga Lebak

Ada 150 hektare lahan disediakan untuk pengolahan limbah B3 

Ilustrasi Sampah Medis (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Lebak, IDN Times - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Lebak, Yosep Mohamad Holis mengatakan, ada investasi pembuatan tempat pengolahan sampah dan limbah B3 di wilayah di Gunung Anten, Cimarga, Lebak. Luas tempatnya diperkirakan mencapai 150 hektare (ha).

Yosep mengatakan, tempat pengolahan ini akan menampung sampah dan limbah B3 dari Banten dan Jakarta. 

"Untuk limbah dan sebagainya karena kita memanfaatkan konstalase regional. Banten sudah kebingungan mencari TPST regional, Jakarta sudah kebingungan karena Bantar Gebang sudah habis. Nah di Margatirta lah salah satunya. Bahkan untuk limbah B3 adanya hanya di Cileungsi, limbah B3 nasional itu pasti akan berbagi di kita," kata Yosep, Selasa (6/11/2022).

Luas pengolahan itu menjadi bagian dari 2.300 ha Kecamatan Cikulur dan Cimarga akan menjadi kawasan industri, 

Baca Juga: Mengenal Lebak Parahiang, Pernah Jadi Ibu Kota Lebak

1. Pengiriman limbah akan lewat tol

ilustrasi/ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Yosep menjelaskan, pengiriman sampah dan limbahnya akan memanfaatkan jalan tol. Kendaraan pengangkut akan keluar dari pintu Tol Serang-Panimbang tepatnya di Kecamatan Cikulur.

Guna menunjang itu, infrastruktur jalan akan dibangun sepanjang 3 kilometer sehingga kendaraan pengangkut bisa melewati jalan khusus agar tidak berdampingan dengan kendaraan warga.

"Sekarang sedang membangun jalan panjangnya 3 kilometer jalan yang tertutup, khusus untuk limbah dan sampah sehingga tidak menggangu. Itu sudah datanglah Luhut Binsar Panjaitan, Ketua Kadin Nasional sudah datang," jelasnya.

2. Ada dua perusahaan yang terlibat

Ilustrasi Sampah Medis (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Kata Yosep, sudah ada dua perusahaan yang melirik rencana pembangunan tempat pengolahan dengan menggunakan teknologi Jerman itu. Salah satu perusahaannya ada di Surabaya.

Sampah dan limbah yang masuk akan diolah oleh perusahaan menjadi tenaga listrik. Diperkirakan nilai investasinya mencapai Rp5,5 triliun.

"Tapi kan mereka realistis, bisa nggak Pemda menyambungkan perusahaan itu ke PLN. Dia akan mengubah sampah jadi tenaga, utamanya mereka jualan (listrik)," tambahnya.

Dari rencana ini, kata Yosep, Pemkab Lebak bisa meningkatkan pendapatan daerah hingga Rp1 triliun. Tidak hanya itu, industri ini diharapkan bisa menyerap tenaga kerja.

"Kalau orang Jakarta masukin ke sini (sampah dan limbah), Banten ke sini itu ada taiping fee, istilahnya jasa nyimpen sampah," bebernya.

Ada nilai strategis industri pada proyek tersebut karena dia melibatkan banyak sektor, yang berujung pada peningkatan produktivitas tenaga kerja.

"Kedua kita punya banyak UMKM ada 2.510 yang terdaftar, kebijakan Bupati boleh berusaha skala menengah atau besar tapi tetap harus ada MoU dengan UMKM kita," sambungnya.

Lebih lanjut, Yosep menjelaskan, ini merupakan rencana jangka panjang. Sebelum mencapai ke sana, Pemkab Lebak akan memperluas lahan TPAS Dengung di Maja hingga 10 ha. TPS ini akan melayani sampah se-Provinsi Banten.

"Di Gunung Anten limbah B3, pengolahan B3 dan limbah domestik, keinginannya Jabodetabek, suplai sampah dari Jakarta ke sini," pungkasnya.

Baca Juga: Lahannya Dirampas, Warga Margatirta Akan Surati Jokowi dan Luhut

Berita Terkini Lainnya