Taman Nasional Ujung Kulon (FOTO ANTARA/Mulyana)
Riszki mengatakan, jumlah populasi badak jawa yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga berbeda dengan temuan Auriga Nusantara. KLHK menyebut bahwa populasi badak jawa pada 2022 sekitar 75 individu, sementara berdasar penelitian Auriga jumlahnya justru lebih kecil.
Nahasnya, belasan badak jawa yang tak terdeteksi merupakan tujuh ekor jenis betina, sementara delapan lainnya jantan. Tak terdeteksinya individu betina sangat dikhawatirkan karena berhubungan dengan upaya konservasi penambahan populasi badak jawa di TNUK.
Menurut dia, 15 badak jawa yang tidak terdeteksi ini tidak dipublikasikan oleh otoritas terkait karena dianggap masih hidup. Anggapan tersebut berdasar karena tidak ditemukannya tanda-tanda kematian atau tulang-belulang.
"Dalam empat tahun terakhir, meski rekaman kamera selalu lebih kecil dari rekaman 2018, namun Balai Taman Nasional Ujung Kulon atau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selalu menyampaikan angka populasi yang meningkat," kata dia.