Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari Batik Nasional, Penumpang di Bandara Soetta Diajari Membatik

Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta diajari membatik dalam Hari Batik Nasional 2025
Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta diajari membatik dalam Hari Batik Nasional 2025 (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Intinya sih...
  • Penumpang bisa belajar membatik secara gratis
  • Penumpang juga bisa belajar jenis-jenis batik di Terminal 3
  • Ada koleksi batik langka juga, loh!
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang, IDN Times - Goresan demi goresan meliuk-liuk di sebuah kain putih yang warnanya berasal dari lilin yang diisi ke dalam canting membentuk bentuk-bentuk batik yang indah, unik, dan bermakna. Bukan oleh pembatik, namun goresan batik tersebut diukir oleh penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

Pengenalan warisan budaya Indonesia tersebut disediakan dalam rangka Hari Batik Nasional 2025. Penumpang bisa mencoba membatik sembari menunggu jadwal penerbangan. Para penumpang pun antusias untuk mengikuti ukiran-ukiran batik di kain dengan diarahkan oleh pembatik aslinya.

"Seru ya, bisa belajar membatik karena seumur hidup saya baru kali ini pegang canting tradisional," ungkap Meliana, Kamis (2/10/2025).

1. Penumpang bisa belajar membatik secara gratis

Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta diajari membatik dalam Hari Batik Nasional 2025
Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta diajari membatik dalam Hari Batik Nasional 2025 (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Meliana menuturkan, dirinya tertarik ikut kegiatan tersebut lantaran melihat ada sebuah stand dengan seorang wanita sedang membatik. Ia pun lantas menghampiri dan ditawari untuk belajar membatik tanpa dipungut biaya.

"Wah, karena gratis saya mau sekali, bisa belajar dan kain hasil saya membatik pun bisa dibawa pulang, ini pengalaman yang seru sekali," ungkapnya.

2. Penumpang juga bisa belajar jenis-jenis batik di Terminal 3

Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta diajari membatik dalam Hari Batik Nasional 2025
Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta diajari membatik dalam Hari Batik Nasional 2025 (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Selain belajar membatik sendiri, penumpang juga bisa belajar mengenai jenis-jenis dan sejarah berbagai macam batik di instalasi yang terpampang di Terminal 3, tepatnya di island C area check-in. Di sana, ada sebuah instalasi berbentuk kerucut yang di dalamnya terdapat berbagai macam kain batik dipajang untuk memperkenalkan kepada penumpang.

Veri Y Setiady selaku Direktur Komersial InJourney Airports mengungkapkan, pihaknya ingin memberikan pengalaman yang unik dan berbeda terhadap penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, di mana menghadirkan cerita batik yang berkolaborasi dengan pemerhati batik, Iwet Ramadhan.

"Jadi, pengunjung bisa lihat bagaimana filosofi-filosofi cerita batik dari semua pattern yang ada, lalu asal usul batik seperti apa,"jelas Veri.

Dengan penjabaran sejarah batik, Veri berharap penumpang bisa lebih mengenal batik dan mengapresiasi makna di sebuah pattern batik. Dengan demikian, kata dia, penumpang yang sedang menunggu jadwal penerbangan bisa juga menikmati bandara tidak hanya nyaman tapi juga edukatif.

"Tadi mungkin kami sampaikan secara vision, kami ingin angkat Indonesian hospitality dan lain sebagainya. Nah, itu yang selalu membanggakan dan kenapa Bandara kita tuh bisa beda dengan bandara-bandara di luar," jelasnya.

3. Ada koleksi batik langka juga, loh!

Instalasi batik di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Instalasi batik di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Sementara itu, pemerhati batik, Iwet Ramadhan mengungkapkan, dalam instalasi tersebut, terdapat sebuah kain batik dengan motif yang cukup langka dan sulit ditemui dimana-mana, yakni Hokokai. Motif batik Hokokai sendiri dikenal dengan motif yang sangat rumit dan terbagi 2, yakni motif pagi dan sore.

Menurut Iwet, motif ini muncul saat penjajah Jepang, ketika pembatik kekurangan bahan kain dan hasil karya mereka kerap dirampas penjajah.

"Untuk mengakalinya, mereka membuat kain yang bisa dipakai dua waktu sekaligus, motifnya sengaja dibuat sangat detail dan prosesnya lama, agar tidak bisa dirampas karena dianggap belum selesai," ungkapnya.

Selain itu, terdapat juga batik motif kawung dan motif go tik swan yang juga dikenal langka dan sulit ditemui.

Kegiatan ini akan berlangsung selama 1 bulan, yakni hingga mulai 1 Oktober hingga 1 November 2025. Berbagai macam kegiatan pun akan dilakukan seperti demo membatik, belajar membatik, dan lain sebagainya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Banten

See More

Balita-Lansia Jalan Sehat Sambil Nostalgia di Gading Serpong

14 Des 2025, 11:17 WIBNews