Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Asal Usul Penamaan Wilayah Banten, Sudah Tahu?

Masjid Agung Kesultanan Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Serang, IDN Times - Sebelum menjadi daerah otonomi tersendiri, Banten awalnya bagian dari Provinsi Jawa Barat yang berada di ujung paling timur Pulau Jawa.

Hingga pada 2000, Banten resmi memisahkan diri untuk menjadi provinsi ke-30 di Indonesia. Peresmian Banten sebagai provinsi dilandasi oleh Undang-Undang (UU) nomor 23 tahun 2000. Lalu bagaimana sih arti dan sejarah nama wilayah Banten? Yuk simak!

1. Nama Banten sudah dikenal mancanegara sejak abad 14

Masjid Agung Kesultanan Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Dilansir dari laman resmi biroumum.bantenprov.go.id, nama Banten sudah dikenal luas sampai mancanegara sejak abad ke-14 atau 1330-an Masehi. Letak Banten yang strategis  dikenal sebagai wilayah penghasil rempah-rempah pada abad ke-16 hingga 17 di bawah kuasa Sultan Maulana Hasanudin dan Sultan Ageng Tirtayasa.

Selain dikenal sebagai salah satu kota perdagangan rempah-rempah di kawasan Asia Tenggara, Banten juga dikenal sebagai pusat kerajaan Islam dan Negeri Para Jawara.

2. Asal usul Banten ada yang dari kata Katiban Inten

Ilustrasi - Umat muslim menunaikan ibadah salat Idul Adha di Masjid Al Azhar, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.)

Ada banyak versi soal asal usul nama ‘Banten’ seperti yang dijelaskan buku Toponimi Disbupar Banten 2014 oleh Juliadi dan Neli Wachyudin. Pertama, dalam keterangan yang diperoleh dari buku pakem Banten karya Tb. H. Achmad dicetak Drukkerij tahun 1935, nama ‘Banten’ diterjemahkan dari asal kata bahasa Jawa ‘Katiban Inten’ yang artinya kejatuhan intan.

Latar belakang ‘Katiben Inten’ ini berawal dari masyarakat Banten menyembah berhala, kemudian memeluk Budha, lalu ajaran Islam masuk menyebarkan ilmu umum, hukum fikih, dan ushuludin.

Sehingga dengan kedatangan Islam yang memberikan banyak pengajaran, seolah-olah kejatuhan intan biduri yang terang cahayanya. Kata “Katiban Inten’ tersebut lalu menjadi ‘Banten’.

3. Ada juga yang menyebut asal usulnya dari kata Bantahan

Ilustrasi perang/konflik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kedua, kata ‘Banten’ berasal dari ‘Bantahan’. Pada saat Belanda ingin menguasai Banten, banyak aturan-aturan yang dibuat dan masyarakat Banten tidak mau tunduk pada aturan-aturan yang ditetapkan.

Tidak hanya ‘Katiban Inten’ dan ‘Bantahan’, kata ‘Banten’ ini sejak dahulu sudah ada sebelum berdirinya Kesultanan Banten. Sebelum berdiri Kerajaan Islam, pernah berdiri kerajaan yang bercorak Hindu atau Budha yang dikenal dengan Kerajaan Banten Girang.

Kata ‘Banten’ dalam kebudayaan masyarakat Hindu secara etimologi dan maknanya memang cenderung lebih kepada hal berbentuk sesajian atau sesajen. Sesajen tersebut setiap harinya dirangkai dari daun kelapa diisi kembang, beras, dan lain-lain untuk pemenuhan kebutuhan spiritual.

Selain itu, kata ‘Banten’ dulu digunakan untuk menamai sebuah sungai dan daerah sekelilingnya yaitu Cibanten atau Sungai Banten. Dataran lebih tinggi yang dilalui sungai ini disebut Cibanten Girang, lalu disingkat dengan Banten Girang.

4. Wilayah Banten ramai setelah masuk Islam di abad 16

ilustrasi kemegahan Ka'bah (pixabay.com/adliwahid)

Berdasarkan riset yang dilakukan di Banten Girang pada 1988 dalam program Franco-Indonesia Excavations, di daerah tersebut telah ada pemukiman sejak abad 11-12 masa kerajaan Sunda.

Lalu daerah tersebut berkembang pesat pada abad ke-16 saat Islam masuk, kemudian perkembangan pemukiman meluas ke arah pantai dan didirikanlah Kesultanan Banten oleh Sunan Gunung Jati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Iqbal
Deryardli Tiarhendi
Muhammad Iqbal
EditorMuhammad Iqbal
Follow Us