Keluarga Berharap Nelayan yang Hilang di Selat Sunda Ditemukan Selamat

Lima hari pencarian terkendala cuaca buruk

Pandeglang, IDN Times  - Tujuh nelayan yang hilang di Selat Sunda setelah kapal mereka tenggelam, belum juga ditemukan. Meski demikian, keluarga tetap berharap para korban tetap bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

Diberitakan sebelumnya, Kapal Motor (KM) Puspita Jaya terbalik pada Kamis (18/6) terbalik setelah diterjang gelombang tinggi. Dari 16 nelayan yang ada di dalam kapal itu, 9 orang ditemukan selamat dan tujuh lainnya masih hilang. 

"Kami hanya berharap suami bisa kembali ke rumah dengan selamat," kata Sanna (55), istri Kastirah yang menjadi korban kecelakaan laut di perairan Selat Sunda, seperti di Antara, Rabu (24/6).

Baca Juga: Tim SAR Masih Cari 7 Orang yang Tenggelam di Selat Sunda

1. Keluarga berusaha optimis meski di hari kelima, ketujuh nelayan bisa ditemukan

Keluarga Berharap Nelayan yang Hilang di Selat Sunda Ditemukan SelamatBasarnas Banten (https://banten.basarnas.go.id)

Sanna mengatakan, keluarganya kebingungan setelah suaminya itu tak kunjung ditemukan padahal sudah lima hari pencarian berlangsung. Meski demikian, dia tetap optimis, para nelayan itu bisa menyelamatkan diri. Basarnas bisa menemukan suami dan enam nelayan lainnya.  

Apalagi, mereka melintasi Pulau Rakata, Pulau Panaitan, Pulau Belimbing dan Ujung Kulon. "Kami yakin suami bisa menyelamatkan diri dan berlindung di sekitar pulau itu," kata Sanna.

2. Ekonomi nelayan ini memburuk setelah Lebaran

Keluarga Berharap Nelayan yang Hilang di Selat Sunda Ditemukan SelamatKeluarga nelayan yang masih hilang di Selat Sunda (Antaranews)

Sanna juga mengungkapkan, sang suami biasanya tidak mengikut ke nelayan lain karena memiliki kapal sendiri. Namun, imbuhnya, kapal itu memang sedang rusak sehingga Kastirah tak punya pilihan lain, selain menumpang ke kapal nelayan lain. 

Kemungkinan Kastirah mengikuti ajakan temannya itu melaut demi mencukupkan kebutuhan ekonomi keluarga. Sejak Lebaran lalu hingga kini, keluarga Kastirah mengalami kesulitan ekonomi.

Karena itu, Sanna berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk membantu suaminya agar bisa ditemukan dalam kondisi selamat.

"Kami setiap malam menggelar tahlil, membaca Alquran dan berdoa agar suaminya bisa kembali dan berkumpul bersama keluarga," katanya. 

Hal sama juga diungkap anak pertama Kastirah, Siti Aisyah (39). Dia mengaku kebingungan dalam lima hari terakhir karena karena orangtuanya belum kembali setelah terjadi kecelakaan di perairan Selat Sunda.

"Kami minta petugas tim evakuasi bisa secepatnya menemukan orang tua kami dalam kondisi selamat," ujarnya.

3. Anak pemilik KM Puspita Jaya juga menjadi korban yang hilang

Keluarga Berharap Nelayan yang Hilang di Selat Sunda Ditemukan SelamatBasarnas Banten

Di tempat terpisah, Wahab (55), pemilik KM Puspita Jaya mengatakan bahwa anaknya bernama Rasmin (30) juga menjadi korban kecelakaan bersama 15 nelayan lainnya.

Saat ini, keluarga menunggu kedatangan anak pertamanya yang mencari ikan di perairan Selat Sunda dalam kondisi selamat. "Kami berharap anak kami itu bisa berkumpul bersama keluarga," katanya pula.

4. Pencarian korban hilang terkendala cuaca buruk dan gelombang tinggi

Keluarga Berharap Nelayan yang Hilang di Selat Sunda Ditemukan SelamatANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Kasubsi Basarnas Banten Heru mengatakan bahwa selama ini cuaca perairan Selat Sunda kurang bersahabat dengan gelombang tinggi disertai angin kencang dan hujan lebat.

Tim evakuasi sempat berlindung di sekitar Pantai Ujung Kulon untuk menghindari kecelakaan laut. "Kami berharap cuaca normal dua hari ke depan, sehingga bisa ditemukan tujuh nelayan yang hilang itu," kata Heru. 

Dalam beberapa hari pencarian, kata Heru, tim SAR gabungan menyisir sekitar perairan Selat Sunda, namun belum menemukan nelayan yang hilang itu. Tim evakuasi ini melibatkan Basarnas Banten, TNI AL, dan Polairud Banten. 

Mereka tim evakuasi mulai melakukan penyisiran di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) antara Pulau Panaitani dan Pulau Rakata hingga Ujung Kulon.

Selama ini, katanya, petugas terus melakukan penyisiran ke Pulau Belimbing, Pulau Rakata, Pulau angan-angan dan Sumur, namun terkendala gelombang cukup tinggi disertai angin kencang dan hujan deras.

"Kami terus fokus melakukan penyisiran ke sekitar Pulau Belimbing, Ujung Kulon, Pulau Rakata dan Pulau Panaitan, tetapi kondisinya kurang bersahabat," katanya.

Ia mengatakan, saat ini tim evakuasi Basarnas dengan menggunakan perahu Rif dengan personil sebanyak tujuh orang.

Baca Juga: 7 Nelayan Masih Hilang, Tim SAR Kerahkan Kapal Besar

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya