Musim Hujan Tiba, BPBD Lebak Siaga 24 Jam!

Banjir sempat menerjang wilayah Rangkasbitung

Lebak, IDN Times - Indonesia memasuki musim penghujan. Untuk mengantisipasi bencana, termasuk banjir,  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak pun menerapkan siaga 24 jam.

"Dengan penerapan siaga itu dapat mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama, seperti dikutip dari Antara, Jumat (23/9/2022). 

Sebetulnya, kata dia, BPBD Lebak sudah meningkatkan kewaspadaan kebencanaan dalam dua pekan terakhir. Hal ini menyusul adanya peringatan cuaca buruk dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berupa hujan lebat disertai petir, dan angin kencang.

Baca Juga: Waspada Banjir Dan Longsor, Pandeglang dan Lebak Jadi Perhatian Khusus

1. Lebak termasuk wilayah rawan bencana karena topografi wilayah ini yang berbukit

Musim Hujan Tiba, BPBD Lebak Siaga 24 Jam!ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Untuk itu, BPBD Lebak terus menyosialisasikan agar masyarakat setempat lebih meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan, yang dipastikan akhir September 2022.

Peluang hujan dengan intensitas tinggi dan berpotensi menimbulkan banjir, longsor dan pergerakan tanah sebab alam Kabupaten Lebak topografinya terdapat aliran sungai, perbukitan dan pegunungan.

"Kami berharap musim hujan itu tidak menimbulkan banjir dan longsor," kata Febby.

Pengalaman awal 2020, bencana alam di daerah ini menimbulkan sembilan korban jiwa, ribuan warga mengungsi dan ratusan rumah roboh dan terbawa arus air sungai. Bencana alam itu terdampak Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Curugbitung, Sajira, Cimarga dan Maja.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Lebak, Salah Siapa? 

2. Empat ruas jalan masuk kategori rawan longsor

Musim Hujan Tiba, BPBD Lebak Siaga 24 Jam!IDN Times/khaerul anwar

Selain itu, BPBD Lebak mengidentifikasi infrastruktur jembatan yang rawan terdampak bencana alam sekitar 80 unit, termasuk jembatan gantung.  Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) mempersiapkan alat berat untuk percepatan perbaikan jika kondisi jembatan terdampak bencana alam.

"Kami memetakan empat ruas jalan yang masuk kategori rawan longsor," katanya.
 Ia mengatakan BPBD Lebak kini mempersiapkan alat evakuasi dengan kondisi baik dan bisa dioperasikan, seperti kendaraan roda dua dan roda empat, perahu karet, tenda darurat,tenda pengungsian, pelampung, gergaji mesin, tambang dan pompa sedot.

 Selain itu persediaan logistik berupa bahan pokok, makanan siap saji, aneksasi makanan ringan, mie instan minuman kemasan hingga obat-obatan. "Kami menjamin persediaan logistik cukup untuk enam bulan ke depan," katanya.

3. Banjir landa pemukiman di Rangkasbitung

Musim Hujan Tiba, BPBD Lebak Siaga 24 Jam!Banjir Rangkasbitung (Antaranews/Mansur)

Banjir menerjang pemukiman warga dan ruas jalan di Rangkasbitung pada Kamis (22/9/2022). Banjir muncul di Kampung Pasir Kongsen setelah hujan deras disertai petir dan angin kencang melanda wilayah tersebut. 

"Kami kewalahan setiap hujan lebat dipastikan banjir, karena saluran air dan drainase tidak berjalan lancar," kata Agus (55) warga Pasir Kongsen Rangkasbitung.  Setiap hujan lebat disertai angin kencang dan petir wilayah itu selalu dilanda banjir. Ketinggian banjir sekitar 60 sentimeter, sehingga masyarakat terpaksa mengungsi untuk sementara.
 
Warga lainnya, Nana Jumhana (55) mengatakan, selama ini Kampung Pasir Kongsen Rangkasbitung menjadi daerah langganan banjir akibat mampetnya saluran air karena buruknya infrastruktur drainase.

Karena itu, pemerintah daerah harus membangun selokan yang lebih besar, sehingga mampu menampung air hujan meski dengan intensitas tinggi. "Jika tidak dibangun selokan, dipastikan kampung itu banjir terus," katanya. 

Baca Juga: Mengenal Lebak Parahiang, Pernah Jadi Ibu Kota Lebak

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya