Normalisasi Aliran 8 Sungai Kota Tangerang untuk Antisipasi Banjir

Warga waspada banjir memasuki musim hujan

Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kota Tangerang menormalisasi aliran delapan sungai dan membangun 117 saluran drainase. Upaya ini merupakan antisipasi banjir di wilayah sekitar sungai. 

Adapun beberapa sungai yang sudah dinormalisasi adalah Kali Angke, Kali Cantiga, Kali Sabi, Kali Cisadane. "Serta saluran drainase di 104 Kelurahan," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, seperti dikutip Antara pada Jumat (22/10/2021). 

1. Petugas keruk lumpur dari Situ Cipondoh

Normalisasi Aliran 8 Sungai Kota Tangerang untuk Antisipasi BanjirSitu Cipondoh, Tangerang (https://ksmtour.com)

Saat meninjau Situ Cipondoh, hari ini, Arief menuturkan, persiapan penanganan banjir di Kota Tangerang yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang. Untuk di Situ Cipondoh, Dinas PUPR sedang mengeruk lumpur untuk  memperlancar aliran air yang kerap terjadi genangan di wilayah Kelurahan Kunciran.

"Kami berharap mudah-mudahan masalah genangan dan banjir bisa tertangani dengan baik," kata Arief.

2. Wali Kota berharap Priuk dan Garden City juga aman dari banjir

Normalisasi Aliran 8 Sungai Kota Tangerang untuk Antisipasi BanjirArief R Wismansyah (Dok. Istimewa)

Pemerintah Kota Tangerang juga melakukan pembangunan 18 titik turap di 13 kecamatan dan sudah disiagakan kurang lebih 233 pompa banjir yang tersebar di daerah rawan banjir.

"Untuk Kali Ledug ada pembangunan turap di sisi kanan sepanjang 500 meter. Mudah-mudahan di Kecamatan Priuk, khususnya di daerah Garden City aman, dan yang terpenting kita antisipasi adalah kiriman air, bukan hanya hujan lokal, tapi juga kiriman air dari daerah lain," katanya.

3. Pemkot Tangerang gelontorkan miliaran rupiah untuk proyek mencegah banjir

Normalisasi Aliran 8 Sungai Kota Tangerang untuk Antisipasi BanjirWali Kota Arief Wismansyah di Situ Cipondoh Tangerang (Antaranews)

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Tata Air Dinas PUPR Kota Tangerang, Iwan Setiawan mengatakan bahwa progres proyek pengendalian banjir hingga saat ini sudah berjalan hampir 100 persen, namun Iwan tidak memungkiri bilamana ada salah satu bagian dari proyek itu yang molor.

Sampai dengan saat ini progres proyek tersebut rata-rata baru mencapai 50 sampai 80 persen. Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp105 miliar ditargetkan rampung oleh PUPR pada November nanti.

Adapun proyek pengendalian banjir sendiri meliputi pembangunan tanggul sebanyak 18 titik, pembangunan polder dan kolam retensi di tiga lokasi, pemasangan dan instalasi pompa listrik sebanyak tujuh titik, pembangunan drainase mikro sebanyak 136 titik dan drainase makro tujuh titik.

Lalu ada rehabilitasi turab serta rehabilitasi saluran pembuang sebanyak lima lokasi.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya