Usai Gempa, Warga Diminta Hindari Bangunan Retak dan Rusak

Serang, IDN Times - Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengimbau warga menghindari bangunan yang retak dan rusak akibat gempa.
"Masyarakat tetap tenang," kata Abdul Muhari dalam keterangan tertulis pada Sabtu (15/1/2022).
Selain itu, Abdul Muhari juga meminta masyarakat mencari informasi resmi bersumber dari pihak yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak "termakan" hoaks.
Gempa melanda Banten dan sekitarnya pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB dengan kekuatan Magnitudo (M) 6,7 yang kemudian diralat menjadi M6,6.
Baca Juga: [BREAKING] Gempa M 6,7 Guncang Banten dan Sekitarnya
1. Bangunan rusak juga tercatat ada di Kabupaten Serang hingga Sukabumi
Dalam catatan BNPB, kerusakan rumah gak hanya terjadi Sumur dan Lebak Banten, tapi juga hingga Kabupaten Serang bahkan Sukabumi, Jawa Barat.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) (BNPB) Sabtu (15/1/2022)pukul 00.25 WIB, sedikitnya 16 rumah di Kabupaten Serang rusak sedang.
Selanjutnya di Kabupaten Sukabumi ada 3 unit rumah rusak sedang dan 6 unit rumah rusak ringan serta di Kabupaten Bogor terdapat 8 rumah rusak sedang.
2. Guncangan gempa dirasakan di 11 wilayah
Guncangan gempabumi yang berpusat di 7.21 LS dan 105.05 BT itu dirasakan kuat selama 2-4 detik di 11 lokasi di wilayah barat Pulau Jawa dan Selatan Pulau Sumatera. Guncangan itu membuat masyarakat berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri.
Adapun rincian daerah yang merasakan goyangan gempa ini meliputi Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kabupaten Lebak di Provinsi Banten.
Kemudian Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok di Jawa Barat. Selanjutnya adalah Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten Lampung Barat.
Baca Juga: Kepala BNPB Tinjau Langsung Lokasi Terdampak Gempa Banten
3. Ada 5 kecamatan di Pandeglang dengan kerusakan terparah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mencatat sebanyak 738 unit rumah warga rusak akibat gempa Magnitudo (M) 6, yang terjadi pada Jumat (14/1/2022).
"Kemungkinan data bangunan rumah rusak itu terus bertambah, " kata Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro melalui pers rilis Sabtu (15/1/2022).
Girgi mengungkap, bangunan rumah warga yang rusak tersebar di 27 kecamatan dan 113 desa di Kabupaten Pandeglang. Daerah terparah berada di Kecamatan Sumur, Cibaliung, Panimbang, Cimanggu, dan Cikeusik dekat dengan lokasi pusat gempa bumi.
"Dari 738 bangunan rumah yang rusak terdiri atas rusak berat 164 unit, 413 unit rusak ringan, dan 170 unit rusak sedang," katanya.
Baca Juga: [BREAKING] BMKG: Terjadi 2 Kali Gempa Susulan di Banten