Vaksinasi Booster di Kota Tangerang Mulai Pertengahan Januari

Tangerang, IDN Times - Vaksinasi ketiga COVID-19 atau booster mulai disebar ke masyarakat mulai pertengahan Januari 2022. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Tapi ini informasi baru, kemungkinan. Masih dibahas oleh Dinas Kesehatan dengan Kementerian Kesehatan," kata Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah, seperti dikutip dari Antara, Selasa (4/1/2022).
Jika memang vaksinasi booster ini bisa digelar tepat waktu, Arief mengungkap bahwa Pemerintah Kota Tangerang akan memprioritaskan warga lansia dahulu.
Baca Juga: Pulang dari Luar Negeri, 8 Warga Kabupaten Tangerang Positif COVID-19
1. Vaksinasi dosis pertama Kota Tangerang sudah lebih dari 100 persen
Arief juga mengungkap bahwa status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Tangerang masih berstatus di Level 1 dan vaksinasi sudah mencapai 101,9 persen lebih untuk dosis satu.
Diapun mengucapkan terima kasih kepada seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. "Berkat kerja sama dan kekompakan seluruh pegawai Pemerintah Kota Tangerang, Kota kita masih di Level 1 PPKM. Maka itu kita harus bekerja sama dengan saling mengingatkan untuk disiplin prokes," kata dia.
Sementara itu, untuk dosis kedua vaksinasi di Kota Tangerang sudah mencapai 72,8 persen. Hasil ini khususnya dosis kedua akan terus ditingkatkan dalam memenuhi target.
2. Arief minta semua pegawai laksanakan rencana dengan "berlari kencang"
Di sisi lain, Wali Kota Arief juga meminta semua pegawai pemerintahan untuk segera melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan dengan "berlari kencang."
"Segera laksanakan tidak berwacana lagi. Di tahun 2022 ini, berlari semakin semangat dan berlari dengan penuh dedikasi," katanya.
3. PTM dimulai 100 persen, Arief minta siswa tidak makan di sekolah dan luar sekolah
Pemkot Tangerang juga sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP. Wali Kota Arief pun melarang peserta didik makan di luar kelas, terlebih di luar sekolah.
Sejauh ini, kantin sekolah memang belum boleh beroperasi. "Anak didik diimbau untuk makan dan minum di kelasnya masing-masing, tidak diizinkan makan di luar kelas, terlebih di luar sekolah," kata dia.
Dia menjelaskan definisi PTM terbatas yang dilaksanakan adalah kelas diisi 100 oleh murid dengan kapasitas yang ada. Namun untuk kapasitas di sekolah dikurangi.
"Jadi tetap bergantian, misal untuk SD hari ini kelas 1 dan 6, besoknya kelas 5 dan kelas 2, sisanya masih melakukan daring secara bergantian, teknisnya dari masing-masing sekolah," katanya.
Baca Juga: SLB di Kota Tangerang Mulai PTM 100 Persen