Kepala Bea Cukai Bandara Soetta: Tidak Ada Mafia Impor, Itu Isu!

21 Mei 2022, 10:32 WIB

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Tangerang, IDN Times - Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Finari Manan membantah ada mafia impor di wilayah kerjanya.

Hal tersebut dikatakan Finari menanggapi pernyataan terdakwa kasus pemerasan perusahaan jasa titipan (jastip), Qurnia Ahmad Bukhori--pegawai Kantor Bea Cukai Bandara Soetta. Qurnia menyebut bahwa pimpinannya tersebut ikut meloloskan mafia impor barang di Bandara Soekarno-Hatta.

"Saya tekankan di sini (KPU Bea Cukai) tidak ada mafia impor. Siapa yang menyampaikan? Itu isu saja. Kami melakukan monitoring evaluasi, baik internal maupun di pihak eksternal. Jadi saya tekankan tidak ada mafia impor di sini," ujar Finari, Sabtu (21/5/2022).

1. Banyak perusahaan jasa titipan bekerja sama dengan Bea Cukai Bandara Soetta

Pexels

Finari melanjutkan, hubungan antara Bea Cukai Soetta dengan PT Sinergi Karya Kharisma (SKK) hanya sebatas antara instansi yang mengawasi perusahaan jasa titipan. Selain PT SKK, Bea Cukai juga mengawasi 46 perusahaan lain.

"PT SKK itu adalah salah satu perusahaan jasa titipan yang ada di bawah pengawasan kami, KPU Bea Cukai Soekarno-Hatta. Jadi mereka itu bukan hanya SKK, banyak perusahaan jasa titipan ada kurang lebih 46, termasuk SKK," jelasnya.

2. Finari bantah ada dugaan pelanggaran prosedur

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Finari juga mengungkapkan, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, tidak ada pelanggaran prosedur yang terjadi dengan perusahaan jastip tersebut. Namun, hanya ada beberapa hal yang belum diselesaikan.

"Jadi jangan terlalu cepat menyampaikan bahwa itu satu pelanggaran. Kalau yang namanya pelanggaran mungkin namanya tindak pidana kepabeanan itu belum ada indikasi ke sana," tuturnya.

3. Finari juga mengaku Bea Cukai Bandara Soetta selalu berikan bimbingan ke perusahaan

Bea Cukai Jateng dan DIY menyita rokok ilegal. (dok. Bea Cukai Jateng dan DIY)

Finari menuturkan, pihaknya selalu memberikan bimbingan kepada perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan pihaknya untuk selalu patuh dengan prosedur yang ada.

"Justru fungsinya kita di sini adalah untuk memberikan aksistensi, bimbingan kepada perusahaan-perusahaan supaya mereka itu patuh, jadi tidak ada suap menyuap, jelas tidak ada," ujarnya.