Teater Ubrug, Sarana Perjuangan Rakyat Banten Hingga Hiburan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times – Provinsi Banten salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan seni budaya. Salah satu warisan budaya di Tanah Jawara yang jarang diketahui adalah kesenian ubrug.
Ubrug merupakan sebuah pertunjukan teater rakyat yang masih bertahan hingga kini, di tengah perubahan zaman. Kesenian pertunjukan yang menampilkan musik, tarian, dan teater dengan dibungkus dengan komedi ini kerap dipentaskan pada acara nikahan atau hiburan masyarakat di hari-hari besar.
Baca Juga: Debus, Seni Beli Diri Ekstrem dan Unik dari Banten
1. Ubrug menjadi sarana hiburan, pesan moral, hingga alat perjuangan rakyat masa kolonial
Selain berfungsi sebagai media hiburan, ubrug pun difungsikan sebagai sarana melestarikan bahasa daerah dan media penanaman moral, melalui cerita yang dibawakan.
Salah satu ciri khas ubrug, para lakon menggunakan bahasa Sunda dialek Banten, Jawa dialek Banten, hingga Melayu Betawi. Kekayaan bahasa dan budaya Banten dapat terlihat dari pertunjukan ubrug karena pegiat seni ini umumnya menguasai banyak bahasa.
‘’Salah satunya abah Rancung seniman ubrug asal Panimbang, Pandeglang menguasai tiga bahasa,” kata salah satu pegiat Ubrug di Pandeglang Parwa Rahayu, kepada IDN Times, Jumat (27/5/2022).
Parwa menyampaikan, sejak masa kolonial, hampir semua pertunjukan rakyat digunakan sebagai alat perjuangan, pengumpul massa, hingga sebagai identitas masyarakat.
Ya, di masa penjajahan dulu, ubrug kerap dipakai sebagai sarana untuk memata-matai musuh. “Sebagai misi intelijen untuk mengetahui kekuatan musuh atau musuh dimana karena mereka berkeliling saat mentas,’’ katanya.
Namun setelah penjajahan, kesenian ini menjadi sarana hiburan masyarakat bagi masyarakat pelosok di Banten. "Kalau di kota, jadi media sosialisasi program pemerintah,’’ katanya.
2. Asal usul ubrug
Dalam laporan Pigeaud (1938) menyebutkan, ubrug merupakan akulturasi dari doblang dengan seni pertunjukan topeng dan wayang dari Jawa Barat. Ada banyak pendapat terkait asal-usul istilah ubrug, mulai dari tiruan bunyi "brug", kata "sagebrug," hingga sebuah tempat bernama ubrug.
Kesenian ini diduga sudah ada di Banten sejak era 1800 hingga 1930-an. ‘’(Ubrug) Ditemukan di Tangerang, Serang, Pandeglang dan Rangkasbitung. Diiringi dengan musik gamelan,’’ dikutip dari buku asal-usul ubrug yang diterbitkan kantor bahasa pada 2021.
3. Lakon yang dimainkan
Lalakon atau drama merupakan bagian inti dari ubrug. Cerita yang dibawakan dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni tema kehidupan sehari-hari isu-isu terkini atau dekat dengan masyarakat dan cerita folklore, yang berasal dari cerita rakyat.
Baca Juga: Agar PPDB Jujur, Kualitas Sekolah Negeri di Banten Harus Merata