Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Layang-Layang 'Nyangkut' di Pesawat Saat Mendarat di Bandara Soetta

IMG-20250707-WA0003.jpg
Layang-layang tersangkut di badan pesawat saat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta (Dok. Airnav Indonesia)
Intinya sih...
  • Pesawat go around hingga divert gara-gara layang-layang
  • AirNav sampai keluarkan peringatan khusus kepada pilot terkait layang-layang
  • Layang-layang menjadi ancaman keselamatan bagi penerbangan

Tangerang, IDN Times - Tingginya aktivitas penerbangan layang-layang di kawasan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) membuat 21 pesawat batal terbang dan batal mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Jumlah tersebut periode 4-6 Juli 2025.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt Avirianto Suratno, pun memberikan peringatan keras kepada masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar bandara.

"Khususnya di area yang menjadi jalur perlintasan lepas landas dan pendaratan pesawat Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang," kata Avirianto, Senin (7/7/2025).

1. Pesawat go around hingga divert gara-gara layang-layang

IMG-20250707-WA0002.jpg
JATSC Bandara Soekarno-Hatta (Dok. AirNav Indonesia)

Pantauan IDN Times di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, permainan layang-layang memang marak dimainkan oleh anak-anak maupun orang dewasa. Sayangnya, mereka menerbangkannya di area lalu lalang pesawat.

Bahkan, satu layang-layang tersangkut di badan pesawat salah satu maskapai berbendera Korea Selatan, yakni Asiana Airlines. Meskipun pesawat tersebut akhirnya bisa mendarat dengan selamat, namun hal tersebut pun pastinya membahayakan penerbangan.

Avirianto menambahkan, petugas Air Traffic Controller (ATC) terpaksa mengalihkan pendaratan sebanyak sembilan pesawat ke bandara lain (divert), kemudian enam pesawat diperintahkan untuk go around alias membatalkan pendaratan dan terbang kembali, lalu lima pesawat diminta untuk melakukan pembatalan prosedur pendekatan (approach), serta satu pesawat diinstruksikan untuk kembali ke bandara asal (return to base).

”Kami menyayangkan bahwa hari ini masih saja ada masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan untuk tidak menerbangkan layang-layang di area sekitar bandara untuk menjaga keselamatan penerbangan,” ungkap Avirianto.

2. AirNav sampai keluarkan peringatan khusus kepada pilot terkait layang-layang

IMG-20250627-WA0000.jpg
Pergerakan pesawat di Bandara Soetta meningkat saat libur sekolah (Dok. Bandara Soetta)

Menurut Avirianto, AirNav Indonesia sebelumnya sempat mengeluarkan peringatan khusus kepada pilot atau Notice to Airman (NOTAM) terkait gangguan layang-layang di area Bandara Soekarno-Hatta tersebut. Notam bernomor A1912/25 tersebut menegaskan bahwa semua lalu lintas penerbangan dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan akan mengalami keterlambatan.

”Alasan kami menerbitkan NOTAM adalah karena aktivitas penerbangan layang-layang di final approuch area sangat membahayakan keselamatan pesawat yang mau take-off atau landing di Bandara Soekarno-hatta,” jelasnya.

3. Layang-layang menjadi ancaman keselamatan bagi penerbangan

IMG-20250706-WA0006.jpg
Polisi mendatangi masyarakat yang bermain layang-layang di sekitar Bandara Soekarno-Hatta (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Avirianto memohon maaf kepada seluruh pengguna jasa penerbangan yang terdampak oleh keputusan para pemandu pesawat di menara kontrol Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, layang-layang menjadi salah satu ancaman keselamatan penerbangan terutama saat pendaratan dan penerbangan pesawat.

”Oleh karenanya, pada kesempatan ini pula kami memohon dengan sangat kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar bandara untuk tidak menerbangkan layang-layang. Karena itu sangat membahayakan dan sangat mengancam keselamatan pesawat dan nyawa para penumpangnya,” papar Avirianto.

Di sisi lain, sebagai tindak lanjut untuk mengantisipasi berulangnya kejadian tersebut, AirNav Indonesia melakukan koordinasi secara aktif dengan seluruh pemangku kepentingan. Antara lain Otoritas Bandara Wilayah 1, Polres Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura Indonesia, serta pihak lain yang terkait untuk melakukan penanganan melalui Ground Delay Program (GDP) dan Pre-Departure Clearance (PDC).

”Sekali lagi, kami mengajak seluruh masyarakat, demi keselamatan penerbangan, tolong stop main layang-layang dekat bandara. Mari kita ciptakan langit Indonesia yang aman dan bebas hambatan untuk kegiatan penerbangan,” pungkas Avirianto.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us