Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Nestapa Satu Kampung di Serang Dikepung Asap Pabrik Baja

IDN Times/Khaerul Anwar
Intinya sih...
  • Warga di Kampung Kelungbaya, Serang terpaksa tinggal meski terancam polusi dan bau menyengat dari pabrik baja setempat.
  • Pabrik baja melakukan pembakaran dengan alat berat, menyebabkan asap membumbung ke pemukiman warga, mengganggu kesehatan dan tidur mereka.
  • Warga merasa dirugikan oleh aktivitas produksi perusahaan, namun hanya mendapat kompensasi sembako dan air bersih sebagai solusi dari pihak perusahaan.

Serang, IDN Times - Asap polusi mengepul di sekitar Kampung Kelungbaya, Desa Barengkok, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang. Namun asap dan bau menyengat yang menyesakkan dada ini tak menyurutkan warga untuk tetap tinggal di wilayah tersebut. 

Kampung yang terletak di Kawasan Industri Modern Cikande tersebut hanya dibatasi pagar dengan kawat setinggi 5 meter dengan sebuah pabrik baja. Warga menuding, asap yang kerap mencemari udara di kampungnya, berasal dari pabrik tersebut. 

"Banyak polusi udara, terus udaranya menyengat ke hidung, karena jarak perusahaan dekat banget dengan pemukiman," kata Siti (bukan nama sebenarnya) di lokasi, Rabu (18/12/2024).

IDN Times/Khaerul Anwar

1. Kepulan asap dan bau menyengat kerap terjadi pagi, sore, hingga malam hari

IDN Times/Khaerul Anwar

Pantauan IDN Times pada Rabu, perusahaan baja itu memang terlihat melakukan pembakaran di dalam pabrik dengan dibantu oleh alat berat. Proses pembakaran itu menimbulkan asap yang membumbung ke pemukiman warga.

Menurut Siti, kondisi kepulan asap terjadi pada pagi, sore, hingga malam. Bahkan dia mengaku, sering tidak bisa tidur pulas karena merasa pengap oleh asap tersebut.

"Kalau paling menyengat itu malam, tidur lumayan keganggu soalnya deket banget itu kan," katanya.

2. Warga meminta pihak perusahaan memberi solusi agar hal itu tak terus terjadi

IDN Times/Khaerul Anwar

Dia berharap adanya solusi dari pihak perusahaan agar warga tidak merasa dirugikan oleh aktivitas produksi mereka. "Biar ga ada polusi lagi, jadi biar masyarakat sehat. Karena ini banyak yang sakit," katanya.

Sementara warga lainnya, Tiah (bukan nama sebenarnya) mengaku terpaksa harus membiasakan diri hidup sehari-hari dengan kepulan asap. "Udah biasa, karena udah lama. Mau gimana lagi, betah gak betah ya di sini aja," katanya.

Menurut dia, tak hanya asap warga di Kampung itu juga sering menerima kiriman krikil dari pabrik. Namun kerikil dari pabrik lain yang berada di wilayah tersebut. "Lantai juga kan kotor, pada hitam," katanya.

Ia menuturkan, warga sudah beberapa kali mengeluhkan kondisi itu ke pihak perusahaan. Namun, perusahaan hanya memberikam konpensasi sembako dan air bersih. Kampung yang diisi oleh 100 kepala keluarga ini mendapat saluran air bersih dari perusahaan tersebut. 

"Di kampung ini dapat airnya dari PT CBS, ada juga setiap bulan di kasih sembako. Kalau itu (Sembako) dari beberapa perusahaan," katanya.

Saat dikonfirmasi pihak PT CBS, Yakub enggan berkomentar banyak atas asap polusi yang diduga berasal dari perusahaannya. "Maaf, izin saya kurang mengetahui karena kebetulan saya sedang di luar kota," katanya.

4. DLH Provinsi Banten bakal menindaklanjuti keluhan warga

Asap mengepul dari salah satu pabrik di Kabupaten Serang (IDN Times/Khaerul Anwar)

Terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup (LH) Provinsi Banten, Ruli Rianto menjelaskan bahwa dalam regulasinya semestinya industri yang memproduksi menghasilkan emisi karena ada pembakaran maka harus ada pengendalian terhadap hasil pembakaran teraebut.

Hal itu telah diatur dalam Undang-undang (UU) Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

"Jadi setiap perusahaan yang menghasilkan emisi wajib mengendalikannya dan memiliki izin teknis pengelolaan dan surat layak operasi dari pembakaran yang dihasilkan sehingga tidak mencemari lingkungan," katanya.

Atas keluhan warga Kampung Kelungbaya, Desa Barengkok, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang yang dirugikan atas pencemaran lingkungan tersebut, kata dia, pihaknya akan melakukan pengecekan ke lokasi dalam rangka pengawasan. "Informasi awal ini jadi bahan kami untuk menindaklanjuti," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us