Analis Kebijakan Publik Unis Tangerang, Adib Miftahul (IDN Times/Muhamad Iqbal)
Sebelumnya diberitakan, polemik masyarakat adat Baduy yang minta dihapus dari destinasi wisata menjadi silaturahmi ke Baduy atau Saba Baduy karena masyarakat Baduy dianggap hanya tontonan bagi wisatawan disebut analis kebijakan publik Universitas Islam Syech Yusuf (Unis) Tangerang, Adib Miftahul adalah persoalan klasik yang akhirnya mencuat ke publik.
Adib menilai, memang selama ini Pemprov Banten dan khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak tak punya rencana yang jelas dalam menjaga kearifan lokal (local wisdom) suku-suku adat di Banten.
"Kata kunci soal Baduy itu bukan sekedar mengubah istilah misalnya wisata jadi saba atau silaturahmi, yang paling mendesak secara prinsip adalah ya Baduy harus jadi subjek pembangunan Budaya. Maksudnya Baduy harus jadi subjek dalam pembangunan budaya. Sejauh mana pembangunan itu benar-benar melibatkan Baduy untuk kesejahteraan masyarakat Baduy itu sendiri," kata Adib kepada IDN Times, Kamis (13/7/2020).