Petani di Serang Tertipu Dukun Pengganda Uang

- Petani di Kota Serang menjadi korban penipuan dukun pengganda uang AR yang menjanjikan bisa menggandakan uang Rp102 juta menjadi belasan miliar rupiah.
- Zainal menyerahkan total Rp132 juta untuk modal awal, minyak ritual, kambing sebagai tumbal, dan kerbau bule namun janji pelaku tidak dipenuhi.
- Kasus penipuan tersebut dilaporkan ke Satreskrim Polresta Serang Kota namun terlapor AR saat ini tidak diketahui keberadaannya.
Serang, IDN Times - Seorang petani di Kota Serang bernama Zainal menjadi korban penipuan dukun pengganda uang berinisial AR. Pelaku menjanjikan bisa menggandakan uang Rp102 juta menjadi belasan miliar rupiah.
"Dia menjanjikan, kalau misalkan uang itu enggak cair, pelaku berani tiga kali lipat mengganti uang saya," kata Zainal, Kamis (8/5/2025).
1. Uang yang diberikan korban ngaku untuk sesajen ritual

Zainal mengaku mengenal pelaku AR dari temannya, yang menyebut, ada dukun yang bisa menggandakan uang dengan ritual. Semula, Zainal mengaku tak percaya, namun tertarik setelah melihat video tumpukan uang dalam rekaman yang ditunjukan oleh pelaku.
Kemudian, Zainal menyerahkan Rp25 juta sebagai modal awal dan berjanji bisa menggandakan uang itu menjadi Rp19 miliar. Kemudian, dia juga menyerahkan lagi uang sebesar Rp17 juta, yang disebut untuk membeli minyak sebagai bahan ritual.
Zainal juga menyerahkan uang Rp30 juta untuk membeli dua ekor kambing sebagai tumbal. Selanjutnya, Rp60 juta untuk membeli kerbau bule. "Uang itu butuh modal untuk beli tumbal, pengakuannya (AR)," katanya.
2. Korban rela menggadai hingga jual mobil

Meskipun tak mampu, namun Zainal memaksakan diri. Dia mengaku, uang ratusan juta rupiah itu dia dapat dari hasil menggadaikan dan menjual mobil.
Setelah menyerahkan uang janji pelaku tak kunjung dipenuhi. "Ternyata semuanya bohong, semua uangnya gak ada," katanya.
Atas peristiwa tersebut, akhirnya korban melaporkan kasus itu ke Satreskrim Polresta Serang Kota.
3. Polisi masih mencari keberadaan pelaku

Saat dikonfirmasi, Kasatreskrim Polresta Serang, Kompol Salahuddin membenarkan laporan tersebut. Kata dia, penyidik mengalami kendala karena terlapor AR saat ini tidak diketahui keberadaannya. Padahal mereka sempat dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Kendalanya kami masih meminta keterangan saksi-saksi, dari pihak korban juga saksi-saksi dari mereka,” katanya.
Kata Salahuddin, saat ini kasus tersebut masih tahap penyelidikan. Pelapor katanya rugi hingga Rp102 juta akibat penipuan tersebut. “Masih kami dalami keberadaan (AR). Korban total kerugian Rp102 juta dengan dijanjikan akan digandakan menjadi miliaran," katanya.