Pilar: Pemkot Tangsel Akan Buka 33 Trayek Transportasi Publik
- Pemkot Tangsel akan membuka 33 trayek transportasi publik pada awal 2025Moda transportasi tersebut akan terintegrasi dengan moda lain, menjangkau kawasan permukiman, pusat perdagangan, fasilitas pemerintahan, terminal, dan stasiun. Kendaraan wajib diperbarui sesuai standar layanan.
- Pemkot Tangsel akan gandeng pihak swasta dalam pengaktifan trayek baruPihaknya akan bekerja sama dengan perusahaan penyedia layanan transportasi berpengalaman serta membangun fasilitas pendukung seperti halte, bus stop, dan ruang henti kendaraan.
- Transportasi publik di Tangsel diharapkan memberikan pengalaman terbaik bagi wargaPilar berharap transportasi pub
- Moda transportasi akan terintegrasi dengan moda lain, menjangkau seluruh kawasan perkotaan.
- Pemkot Tangsel akan menggandeng pihak swasta dalam pengaktifan trayek baru.
- Transportasi publik diharapkan memberikan pengalaman terbaik bagi warga, dengan prinsip pelayanan publik yang berkualitas.
Tangerang Selatan, IDN Times - Kementerian Perhubungan RI telah mengeluarkan Rencana Umum Jaringan Trayek (RUTJ) di awal 2025. Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mengklaim akan menghadirkan 33 trayek transportasi yang akan menjangkau seluruh sudut kota.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengungkap, penambahan trayek ini merupakan upaya serius pemerintah dalam menjawab kebutuhan mobilitas warga, sekaligus mengatasi persoalan kemacetan yang selama ini kerap terjadi di kawasan perkotaan.
“Trayek angkot yang eksisting saat ini ada 13 trayek, dengan adanya RUJT 2025 ini maka ada penambahan 20 trayek, dan seluruh kendaraannya wajib diperbaharui sesuai dengan standar layanan,” kata Pilar pada Senin (30/6/2025).
1. Moda transportasi tersebut akan terintegrasi dengan moda lain
Pilar mengatakan, trayek-trayek ini tidak hanya menambah kuantitas, tetapi juga akan menjangkau seluruh kawasan permukiman, pusat perdagangan dan jasa, fasilitas pemerintahan, terminal, hingga stasiun. Nantinya, seluruh kendaraan yang digunakan juga wajib diperbarui agar sesuai dengan standar pelayanan publik yang aman dan nyaman.
Transportasi publik ini nantinya akan menggabungkan moda feeder dan Bus Rapid Transit (BRT) yang saling terintegrasi. Hal ini juga disiapkan menyambut kehadiran Mass Rapid Transit (MRT) yang dalam waktu dekat akan hadir di wilayah Tangerang Selatan.
Menurut Pilar, sistem transportasi baru ini harus menjadi solusi nyata terhadap persoalan mobilitas dan kemacetan. “Pesan Bapak Wali Kota Tangsel (Benyamin Davnie), yang terpenting transportasi publik ini nyaman, aman, mobilnya sehat, mudah diakses, dan harga tarifnya terjangkau oleh seluruh masyarakat,” ucapnya.
2. Pemkot Tangsel akan menggandeng pihak swasta
Dalam proses pengaktifan trayek baru ini, lanjut Pilar, pihaknya akan menggandeng berbagai perusahaan penyedia layanan transportasi yang telah berpengalaman, serta membangun fasilitas pendukung seperti halte, bus stop, dan ruang henti kendaraan yang tersebar di titik-titik strategis.
Pemkot Tangsel juga menjadikan kesuksesan TransJakarta dan JakLingko sebagai rujukan dalam pengembangan transportasi publik di wilayahnya. Pilar berharap, transportasi publik di Tangsel bisa memberikan pengalaman terbaik bagi warga.
“Semoga dalam periode ini, transportasi publik Tangerang Selatan bisa terintegrasi dengan baik dengan pelayanan yang optimal, berdasarkan kepuasan pelanggan dan prinsip pelayanan publik yang berkualitas. Demi Tangsel yang semakin maju semakin nyaman,” ucapnya.
