Ribuan Anggota FPI Banten Diklaim Bakal Jemput Rizieq di Bandara

Ia mengaku, tak mengetahui secara pasti jumlah pengurus atau anggotanya akan yang ikut bertolak ke lokasi penjemputan. Akan tetapi, jika melihat kondisi yang berkembang saat ini diperkirakan hampir seluruhnya akan turut serta.

"Yang mau saja jadi kita enggak (memaksa), jadi yang siap saja. Kalau lihat respons di tengah-tengah kita, itu kayaknya Insya Allah full lah," katanya.

Meski demikian, Fahrurozi memberi gambaran bahwa pengurus inti FPI di Banten mencapai ribuan. Ia menjabarkan, untuk DPD FPI Banten dengan pengurus inti sebanyak 160 orang. Selanjutnya, di 10 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) kabupaten/kota masing-masing memiliki tujuh pengurus inti. 

"DPC (Dewan Pimpinan Cabang) ada pengurus inti dikali 150 kecamatan. Setiap kecamatan ada 7 pengurus inti. DPRA (Dewan Pimpinan Ranting) standar 3 maksimalnya 7, kalau kita pukul rata 5 (orang pengurus) lah dikali 1.551 desa dan kelurahan," paparnya.

Disinggung apakah FPI Banten akan menggelar doa bersama khusus atas kepulangan Rizieq, iFahrurozi menyebut, mendoakan sang imam besar selalu dilakukan FPI. Terlebih pengurus FPI sebagian besar memiliki pondok pesantren sehingga hal demikian telah sering dilakukan.

Meski demikian Fahrurozi tak menampik ada kemungkinan doa bersama akan dilakukan di Bandara Soetta bersama dengan pengurus FPI dari daerah lainnya. "Paling nanti di bandara karena ini penjemputan diperkirakan umat datang, kita ada berdoa di situ. Supaya beliau selamat, sehat sampai Tanah Air tidak ada kendala dan gangguan," ujarnya.

Sementara, Ketua DPW FPI Kabupaten Serang Abi Suja'i mengatakan, para pengurus dan anggota FPI yang akan ikut menyambut kedatangan Rizieq berangkat sejak pekan kemarin. Ia mengaku akan memimpin langsung anggota FPI dari Kabupaten Serang selama berada di Tangerang.

"Untuk pemberangkatan secara bertahap. Nanti kumpul di sekitar bandara. Untuk Kabupaten Serang saya langsung komandonya. Yang mau berangkat 15.000 anggota tapi kalau sama masyarakat sekitar 20 ribu," katanya.

Para anggota FPI berangkat masing-masing menggunakan kendaraan roda dua dan sebagian lagi berjalan kaki. "Anggota tidak boleh bawa bendera-bendera apapun, cukup membawa spanduk yang bertuliskan Ahlan wa Sahlan (selamat datang)," katanya.