Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Install
For
You

Seleksi Direksi dan Komisaris Perseroda PITS Tangsel Bermasalah

M Iqbal
images.jpeg
Dok. IDN Times/Juf

Intinya sih...

  • Seleksi direksi dan komisaris Perseroda PITS di Tangsel terindikasi tidak transparan

  • Praktik seleksi tak jelas, tanpa keterwakilan lembaga independen atau perguruan tinggi

  • Pentingnya keterlibatan intelejen daerah dan PPATK dalam pembobotan nilai pada Uji Kepatutan dan Kelayakan (UKK)

Tangerang Selatan, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) telah menggelar seleksi direksi dan komisaris Perseroan Daerah (Perseroda) Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS). Dalam perkembangan terakhir, sejumlah nama yang ikut seleksi lolos secara administrasi.

Terkait hal itu, praktisi hukum Universitas Pamulang (Unpam), Suhendar mengatakan, terdapat catatan permasalahan serius dalam seleksi direksi dan komisari Perseroda PITS, jika mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas Atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah.

Pertama, lanjut Suhendar, soal pembentukan panitia seleksinya. Dalam Permendagri persyaratannya harus ada keterwakilan pemerintah daerah atau lembaga indenpenden atau perguruan tinggi. Sebab, menurutnya, indenpendensi panitia seleksi ini akan menentukan kualitas dari seleksi.

"Nah mengingat begitu pentingnya tugas panitia seleksi yang kita atau masyarakat berharap menghasilkan komisaris dan direksi yang bisa membawah kebaikan perseroda itu bermula dari panitia seleksi yang dilakukan secara terbuka," kata Suhendar, Minggu (20/7/2025).

1. Seleksi yang sedang dilakukan tak transparan

IDN Times/Muhamad Iqbal

Menurut Suhendar, praktik seleksi yang sedang berlangsung terindikasi tidak transparan, sebab tak ada informasi tentang siapa aja dari panitia seleksi yang berasal dari unsur lembaga independen atau perguruan tinggi.

"Ini saja tidak dapat dijelaskan, ketika proses yang mengharuskan ada keterwakilan lembaga independen atau perguruan tinggi ini tidak ada maka saya kira implikasnya makanya jadwal pelaksanaan pengisian ini tidak jelas, dan hari ini bisa kita lihat sangat tergesa-gesa," kata dia.

2. Seleksi ini harus libatkan intelejen daerah dan PPATK

Dok. IDN Times/Juf

Suhendar juga mempertanyakan bagaimana pembobotan nilai pada Uji Kepatutan dan Kelayakan (UKK) nantinya. Sementara, katanya, tim pengji UKK seharusnya diseleksi terlabih dahulu, bukan ditunjuk sepihak oleh Panitia Seleksi. Suhendar menekankan pentingnya keterlibatan Intelijen dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

“Terakhir tentu saja UKK ini sangat disyaratkan untuk melibatkan intelejin daerah atau PPATK ini penting untuk melihat rekam jejak calon tersebut. Apakah sudah sejauh itu, bagaiamana prosesnya itu kira-kira menjadi catatan apakah panitia nanti pada akhirnya menghasilkan calon yang berkualitas atau tidak itu sangat tergantung dari tim seleksinya,” kata dia.

3. Seleksi Direksi Perseroda PITS, Pilar: gak boleh anggota parpol

IDN Times/Muhamad Iqbal

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan, berharap jajaran direksi baru yang akan terpilih dapat memajukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Perseroan Daerah Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (Perseroda PITS).

Diketahui, saat ini Pemerintah Kota Tangsel sedang melaksanakan seleksi terbuka tiga jabatan Perseroda PITS. Seleksi dilakukan untuk tiga jabatan direksi, di komisaris, direktur operasional dan direktur umum.

Pilar mengatakan, dia bersama Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, telah menyetujui pembentukan panitia seleksi untuk seleksi terbuka direksi Perseroda PITS itu.

"Ya kemarin saya sudah menandatangani, memaraf ya, nanti ditandatangani oleh Pak Wali terkait pembentukan panitia seleksi. Jadi semuanya harus mengikuti peraturan dan mengikuti tahapan-tahapan yang berlaku," kata Pilar, Rabu (16/7/2025).

Topics
BantenParpoltangerang selatan

Editorial Team

EditorIrma Yudistirani

Tonton lebih seru di