Suasana Duka Selimuti Rumah Andika Lutfi, Korban Aksi Anarki di Jakarta

- Rumah korban terus diramaikan pelayat, Andika dikenal supel dan aktif di sekolah
- Andika aktif ikut kegiatan di sekolah, termasuk menjadi anggota Paskibra dan mendaki gunung
- Andika ingin membahagiakan orangtua, anak terakhir dari penjual kopi keliling di Pemkab Tangerang
Tangerang, IDN Times - Mata sembap dan raut sedih terpancar dari wajah Sofiatun, ibunda Andika Lutfi Falah (16), Selasa (2/9/2025). Andika yang juga pelajar asal Kabupaten Tangerang, menjadi korban meninggal dunia pada aksi unjuk rasa berujung anarki di Jakarta.
Sofiatun mengaku belum tidur sejak kemarin lantaran mengurus jenazah sang anak dan melayani para tamu yang datang melayat. Saat IDN Times datang ke kediamannya di Perumahan Puri Bidara Permai, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, tenda hijau sudah terpasang dengan kursi-kursi yang ditujukan untuk para tamu yang ingin melayat.
"Saya mau tidur dulu, ya. Dari kemarin belum tidur," katanya kepada wartawan yang datang.
1. Rumah korban terus diramaikan pelayat

Meninggalnya Andika Lutfi memang menyisakan duka yang mendalam bagi seluruh keluarga, tetangga, hingga teman sebayanya. Selama hidup, Andika dikenal sangat mudah bergaul dari segala usia.
"Anaknya supel banget, mau aja ikut-ikut kegiatan. Diajak kerja bakti mau, suka bantu-bantu warga,"ujar salah seorang tetangga.
Pada saat jenazah datang pun, seluruh teman sekolah datang mensalati hingga mengantarnya ke pemakaman. Jumlahnya ratusan orang, memenuhi jalanan dan area pemakaman. Sampai akhirnya Andika dikebumikan di rumah terakhirnya, ratusan orang mengantarkan.
"Sudah mirip tokoh agama saja, yang nganternya banyak banget," ujarnya.
2. Andika juga dikenal sebagai siswa yang aktif ikut kegiatan di sekolah

Sang kakak, Andrean mengatakan, Andika terkenal sangat aktif di sekolah. Adik satu-satunya tersebut juga dikenal sebagai anggota Paskibra sekolah dan aktif mendaki gunung.
"Temannya dimana-dimana. Bahkan jadi anggota OSIS juga," kata Andrean.
3. Andika ingin membahagiakan orangtua

Andika yang merupakan anak dari penjual kopi keliling di Pemkab Tangerang tersebut selalu menyebut memiliki cita-cita membahagiakan orangtuanya. Apalagi, Andika merupakan anak terakhir yang sedang belajar di SMKN 14 Kabupaten Tangerang.
"Makanya, waktu pemakaman ratusan orang datang, mensalati sampai nganter ke pemakaman," katanya.