Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi viral (IDN Times/Aditya Pratama)

Tangerang Selatan, IDN Times - Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pustek Serpong, yang berlokasi di Jalan Raya Serpong, Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan tertangkap kamera memarahi petugas keamanan sekolah. Videonya viral di media sosial.

Dalam video yang beredar itu, terlihat seorang siswa dan petugas keamanan sekolah yang sudah tersulut emosi saling memarahi di dalam kelas. Meski petugas keamanan sudah meninggalkan kelas, namun siswa masih terus berusaha mengejar dan memberikan umpatan.

1. Insiden ini terjadi pada Selasa 7 Februari lalu

Dok: SMK.Pustekserpong.com

Kepala SMK Pustek Serpong Masri mengungkap, insiden tersebut terjadi di saat jam istirahat pada hari Selasa, 7 Februari 2023. Berawal saat petugas keamanan yang sedang berkeliling sekolah melihat pelaku sedang asyik memainkan sakelar lampu ruang kelas.

Masri mengungkap, siswa itu duduk kelas 11 SMK. "(Dia) mainin lampu di kedap-kedip seperti lampu disko, saklarnya dikedap-kedipin. Kebetulan tiap lantai itu ada petugas keamanan dan siswa tersebut memang itu ditegur, diberi pengertian," kata Masri, Rabu (8/2/2023).

2. Siswa itu marah saat akan dibawa ke guru BP

Ilustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Bukannya berhenti memainkan sakelar, siswa tersebut justru emosi dan menantang. Petugas pun berusaha tidak terpancing dan terus membujuknya untuk ikut ke ruang guru bimbingan penyuluhan Bimbingan Penyuluhan (BP), namun pelaku terus melawan dan mengeluarkan kata-kata kasar hingga akhirnya petugas terpancing dan berakhir dengan keributan.

"Pas ditegur dia tidak senang, akhirnya pihak keamanan merangkul dia untuk bawa ke BP dan akhirnya dia tidak mau dan emosi," kata Masri.

3. Pihak sekolah memanggil orangtua pelaku dan perekam video

Ilustrasi siswa SMA. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Usai kejadian, pihak sekolah langsung memanggil orangtua siswa yang bersangkutan dan memberikan teguran keras kepada pelaku dan siswa yang merekam.

Meski pelaku sudah meminta maaf dan diselesaikan secara kekeluargaan, namun pihak sekolah tidak akan segan-segan mengeluarkan pelaku jika terbukti berulah kembali.

"Akhirnya dia mengakui memainkan lampu dan memohon maaf. Kebetulan anak itu juga butuh perhatian. Kita panggil ortunya, termasuk yang ambil videonya kita panggil juga ortunya dan membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi," kata Masri.

Editorial Team