Warga Tangerang, Waspada Cuaca Ekstrem Hingga 15 November 2025

- BPBD Kota Tangerang mengimbau warga untuk waspada terhadap cuaca ekstrem hingga 15 November 2025.
- Seluruh jajaran perangkat daerah terkait telah disiagakan di 13 kecamatan untuk memantau kondisi lapangan dan berkoordinasi cepat jika terjadi genangan atau bencana hidrometeorologi.
- Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap dampak tidak langsung seperti peningkatan curah hujan dan aliran air sungai, serta menjaga kebersihan saluran air.
Tangerang, IDN Times - Wilayah Tangerang dan sekitarnya masih dilanda cuaca ekstrem pada periode 7 hingga 15 November 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Mahdiar mengatakan, imbauan itu menindaklanjuti peringatan dini dari Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, yang memprediksi adanya peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Banten, termasuk Kota Tangerang.
Khusus wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya, lanjut Mahdiar, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berdurasi singkat berpotensi terjadi. "Masyarakat diimbau waspada terhadap kemungkinan angin kencang, genangan air, dan pohon tumbang. Jangan berteduh di tempat rawan pohon tumbang," kata Mahdiar, seperti dikutip ANTARA pada Sabtu (8/11/2025).
1. Warga diimbau menjaga kebersihan, khususnya saluran air

Menindaklanjuti prakiraan cuaca ekstrem itu, menurut Mahdiar, seluruh jajaran perangkat daerah terkait telah disiagakan di 13 kecamatan. Tim BPBD, Dinas PUPR, DLH, serta kecamatan dan kelurahan diminta untuk memantau kondisi lapangan dan berkoordinasi cepat jika terjadi genangan atau bencana hidrometeorologi.
"Warga kami imbau untuk menjaga kebersihan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan dan segera melapor ke call center 112 jika ada kejadian darurat,” ujarnya.
Meski Kota Tangerang bukan wilayah pesisir, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap dampak tidak langsung seperti peningkatan curah hujan dan aliran air sungai. "Musim hujan adalah siklus tahunan yang bisa kita hadapi bersama dengan kesiapsiagaan. Yang penting, tetap waspada, jaga lingkungan dan segera tanggap bila ada tanda-tanda bahaya,” katanya.


















