Tol Serang–Panimbang Diproyeksikan Balik Modal dalam 17 Tahun

- Kondisi sepi berdampak bagi kemampuan perusahaan
- Pembangunan belum selesai menjadi salah satu faktor traffic sepi
- Untuk tingkatkan traffic PT Wika Tol Serpan gandeng PHRI
Lebak, IDN Times – Operator Jalan Tol Serang–Panimbang (Serpan), PT Wijaya Karya (Wika) Serpan mengungkapkan bahwa volume lalu lintas kendaraan di ruas tol tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan dalam rencana bisnis. Hingga akhir 2025, realisasi traffic harian baru mencapai sekitar 47 persen dari target.
Manajer Bidang Pengembangan Sistem dan Usaha PT Wika Tol Serpan, Muhammad Albagir menyebutkan, rata-rata kendaraan yang melintas setiap hari berkisar 5.000 hingga 6.000 unit. Angka itu masih di bawah proyeksi awal yang tercantum dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
“Volume traffic harian kita memang baru 47 persen jika mengacu pada business plan atau PPJT,” kata Albagir, dikutip Senin (22/12/2025).
1. Kondisi sepi berdampak bagi kemampuan perusahaan

Kondisi tersebut berdampak langsung pada kemampuan perusahaan dalam melakukan pemeliharaan dan operasional jalan tol. Meski demikian, Albagir memastikan rasio pendapatan terhadap biaya operasional masih berada dalam batas aman berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM).
“Di atas kertas, Tol Serpan masih membutuhkan waktu sekitar 17 tahun untuk balik modal. Bisa lebih cepat atau lebih lambat, tergantung realisasi traffic ke depan,” ujarnya.
Menurut Albagir, rendahnya volume kendaraan tidak lepas dari belum optimalnya pengembangan wilayah yang dilalui Tol Serpan. Ia menilai percepatan investasi dan sektor pariwisata di Kabupaten Lebak dan Pandeglang menjadi faktor kunci untuk mendorong lonjakan traffic.
“Jalan tol ini memang butuh waktu panjang agar manfaatnya terasa maksimal. Pengembangan wilayah harus berjalan seiring,” katanya.
2. Pembangunan belum selesai menjadi salah satu faktor traffic sepi

Selain itu, faktor konektivitas juga menjadi penentu utama. Saat ini Tol Serpan baru beroperasi di Seksi I ruas Serang–Rangkasbitung. Sementara Seksi II Rangkasbitung–Cileles dan Seksi III Cileles–Panimbang masih dalam tahap pembangunan.
“Tugas kami adalah menyelesaikan Tol Serpan sampai Panimbang agar konektivitasnya utuh dan dampaknya terasa bagi masyarakat,” jelas Albagir.
Ia menambahkan, mayoritas kendaraan yang melintas di Tol Serpan berasal dari wilayah Jabodetabek dengan pelat nomor B. Sekitar 92 persen pengguna tol tersebut bertujuan untuk berwisata.
“Kalau targetnya wisata, maka destinasi di Lebak dan Pandeglang harus benar-benar disiapkan dan punya daya saing,” ujarnya.
3. Untuk meningkatkan traffic, PT Wika Tol Serpan gandeng PHRI

Untuk mendorong peningkatan traffic, PT Wika Tol Serpan mengaku telah menjalin kerja sama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta dinas pariwisata setempat, termasuk melalui berbagai program promosi yang menyasar wisatawan Jabodetabek.
“Stimulus terus kami lakukan agar masyarakat tertarik datang ke Lebak dan Pandeglang lewat Tol Serpan,” kata Albagir.

















