Akibat 13 Tahun Lumpuh, Pria Ini Tinggal di Gubuk Bersama Ayam
Anak dan istrinya pergi karena pria itu sudah tidak bekerja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Tangerang, IDN Times - Aska, 52 tahun, warga Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, terpaksa tinggal di gubuk berukuran 3X3 meter. Sudah 13 tahun pria paruh baya yang biasa disapa Mang Akol itu tinggal seorang diri.
IDN Times berkunjung ke kediaman Mang Akol pada Ahad (13/10). Saat itu Mang Akol sedang berbaring berselimut terpal biru di atas tempat tidurnya yang terbuat dari kayu dan bambu. Di sekelilingnya terlihat peralatan makan seadanya, mulai dari gelas dan piring plastik yang sudah kotor. Bahkan, ada kandang ayam tepat di samping tempat tidur Mang Akol.
Mang Akol terpaksa hidup di gubuk bambu itu karena kelumpuhan yang dialaminya sejak 2007. Sejak itu, ia tak lagi bisa bekerja. Untuk makan, Mang Akol mengandalkan pemberian warga sekitar. Sementara anak dan istrinya sudah lama meninggalkannya.
1. Sejak 2007 Mang Akol lumpuh dan hidup di gubuk
Mang Akol mengatakan dirinya pernah merantau ke Banjarmasin pada 1990. Di sana ia bekerja secara serabutan. Bahkan di negeri rantu itu ia sempat mempersunting seorang wanita dan sudah dikaruniai seorang anak bernama Rionaldo serta Agus Jaya. Namun pada 2007, ia tiba-tiba mengalami kelumpuhan.
“Akibat sering mandi malam (rematik), pas saya sakit lumpuh total tahun 2007 lalu itu istri dan anak saya kabur ke Banjarmasin lagi. Sampe hari ini tidak ada komunikasi sama sekali dari mereka, saya juga di sini sudah sakit-sakitan, untuk makan sehari-hari saja, berharap dari pemberian tetangga,” jelasnya kepada IDN Times.
Baca Juga: Bayi Ditemukan di Gubuk, Dinsos Lamongan Janji Tanggung Perawatan