Uangnya Dipinjam ASN dan DPRD Banten, Sebab Bank Banten Gagal Bayar
Uang Bank Banten disebut banyak, tapi beredar di luar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Bank Banten tengah menjadi sorotan setelah Gubernur Wahidin Halim memindahkan kas daerah ke BJB. Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (BPD) Banten, Epi Rustam menjelaskan kondisi keuangan bank milik Pemprov Banten itu.
“Duitnya (di Bank Banten) dipinjam PNS. Ya, hampir 90 persen PNS di Pemprov Banten punya utang,” kata Epi Rustam, Rabu, (20/5).
Sebelumnya, Gubernur Wahidin sempat mengungkap bahwa penarikan simpanan kas daerah dari Bank Banten dan dialihkan ke BjB agar pembiayaan untuk penanganan COVID-19, khususnya untuk penyaluran JPS ke masyarakat terdampak segera cair.
"Memang ini soal modal, dari awal memang (Bank Banten) kurang," kata Wahidin Halim. Ia meminta agar Bank Banten segera merger dengan bank lain.
Baca Juga: Alasan Gubernur Banten Tarik Kas Daerah dari Bank Banten
1. Bank Banten bukan bangkrut, tapi uangnya ada di luar
Karena itu, pihaknya membantah gagal bayar Bank Banten untuk Bantuan Keuangan (Bankeu) ke Kabupaten/Kota dan bantuan dana penanganan COVID-19 itu lantaran Pemprov Banten tidak mempunyai uang.
Epi juga membantah bahwa kondisi ini berarti Bank Banten bangkrut. Sebab, uang di Bank Banten banyak berada di luar.
“Bukan bangkrut. Mau dipakai buat COVID-19, diutang ASN. Uang banyak Bank Banten, hanya ada di luar,” kata Epi.