- Dinny Febriany kelas 57 kg
- Syerina kelas 70 kg
- Muhammad Rizqi Maulana kelas 55 kg
- I Made Sastra Dharma kelas 90 kg
Atlet Judo Asal Tangerang Bawa Pulang Emas dari SEA Games 2025

- Syerina berhasil meraih medali emas di SEA Games 2025, mengalahkan atlet Vietnam di babak final.
- Syerina mencintai judo karena dianggap anak hiperaktif dan mengalami perjalanan panjang sejak SD hingga Pelatnas.
- Orangtua Syerina takut menonton putrinya bertanding, sementara Sekjen PBPJSI menyebut pencapaian cabor judo lampaui target.
Tangerang, IDN Times - Syerina (24), salah satu atlet cabang olahraga judo berhasil membawa pulang medali emas pada gelaran SEA Games 2025 di Thailand. Ia baru saja tiba di Bandara Soekarno-Hatta bersama belasan atlet judo lainnya, Senin (15/12/2025).
Dengan medali emas menggantung di lehernya, Syerina terlihat berseri-seri dengan senyum sumringah lantaran bisa mempersembahkan capaian untuk Indonesia. Diketahui, Syerina bermain di kelas 63-70 kilogram putri.
"Rasanya pasti sangat bangga, luar biasanya lagi bisa sampai menang lawan orang yang lebih besar dari saya 4-5 kilogram, itu luar biasa banget sih rasanya," kata Syerina saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Senin malam.
1. Syerina mengakui, atlet Vietnam jadi lawan terberat

Syerina menuturkan, salah satu pertandingan yang menurutnya berat yakni saat melawan atlet asal Vietnam di babak final. Pasalnya, babak final merupakan penentu medali apa yang akan ia bawa.
"Tapi ya masih oke lah gitu kan," kata Syerina.
Ia mengaku memang ditargetkan oleh pelatihnya untuk bisa meraih emas. Apalagi, saat Kamboja menarik seluruh atletnya dari SEA Games 2025 terkait konflik 2 negara tersebut.
"Karena Kamboja tuh lumayan diunggulkan juga, jadi lumayan beruntung sih ada faktor luck-nya juga," ungkapnya.
Syerina mengungkapkan, dia telah bertanding membela Indonesia di ajak SEA Games sejak tahun 2019, namun absen medali. Sehingga, ia bertekad kuat pada SEA Games 2025 ini akan merebut juara untuk Indonesia.
"Masa sih udah sampai berkali-kali SEA Games enggak dapat emas juga sih, kayak memacu diri sendiri aja," tuturnya.
2. Syerina mencintai judo lantaran dianggap anak hiperaktif

Anak bungsu dari 3 bersaudara tersebut mengenal dunia judo awalnya tak memiliki niat untuk sampai ke ajang profesional. Orangtua Syerina yang awalnya melihatnya sebagai anak hiperaktif akhirnya berupaya menyalurkan energi Syerina di hal positif, dan judo yang menjadi pilihan.
"Jadi dimasukinlah ekskul judo di klub-klub gitu biar tenaganya habis buat di judo," ungkapnya.
Ia pun mulai mengenal judo saat kelas 3 Sekolah Dasar (SD) hingga merasa jenuh berlatih hal yang sama hingga kelas 3 SMP menuju ke SMA, ia mulai berhenti berlatih judo.
"Tapi, coba mau ikut POPNAS 2017, ternyata menang akhirnya sampai ke Pelatnas ikut Timnas judo kejuaraan-kejuaraan besar akhirnya sampai sekarang," jelasnya.
Masuk dalam Pelatnas, nyatanya bukan suatu hal yang ringan. Pasalnya, dengan mengikuti kejuaraan-kejuaraan besar, lawan yang ditemuinya pun semakin tangguh. Ia bahkan, sempat mengalami cedera hingga ligamen tangannya robek.
"Puji Tuhan saya enggak ada yang fatal sih sampai kayak retak atau patah, tapi di judo ini penanganannya fisioterapinya, tukang massagenya luar biasa sih itu langsung dirujuk ke rumah sakit MRI di fisioterapi tiap hari gitu sih jadi cepet pulihnya," ungkapnya.
Meski berat, Syerina menikmati menjadi atlet judo, rasa bangga setiap berhasil melawan rival yang lebih kuat pun menyeruak hingga mengalahkan rasa khawatirnya dengan cedera.
"Tak terlupakan pengalamannya pas dari junior waktu itu bisa ngalahin senior dan sampe di Timnas gantikan posisinya gitu," katanya.
3. Orangtua 'takut' menonton setiap Syerina bertanding

Meski dikenalkan judo oleh orangtuanya, namun nyatanya sang mama masih enggan menonton secara langsung saat ia sedang bertanding. Bukan karena tak bangga, namun karena takut putri kecilnya tersebut terluka saat bertanding.
"Dia enggak mau nonton karena takut ya anak cewek mana paling kecil. Tapi tetap nonton di TV sambil ngeri-ngeri gitu," katanya.
Meski telah meraih medali emas di SEA Games, Syerina ingin terus meneruskan langkahnya di kejuaraan-kejuaraan dunia. Impiannya, ia bisa melangkah ke gelaran Olimpiade dan membawa pulang medali emas untuk Indonesia.
"Setiap atlet tujuan akhirnya kan Olimpic, pengen banget main Olympic sih," jelasnya.
4. Sekjen PBPJSI menyebut pencapaian cabor judo lampaui target

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) Persatuan judo Seluruh Indonesia (PJSI), Regina Lefrandt Vega mengungkapkan, capaian cabor judo untuk SEA Games 2025 berhasil mengumpulkan 4 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Capaian tersebut melebihi dari target Kemenpora, yakni 2 emas.
Regina menegaskan, capaian tersebut berkat kerja sama seluruh pihak dan kerja keras dari pelatih maupun atlet yang bertanding.
"Memang Pelatnas kami tidak pernah berhenti oleh Bapak Ketum (PBPJSI), Maruli Simanjuntak, kami tetap berkesinambungan dan untuk 1 bulan terakhir atlet-atlet kami training camp di Jepang selama 1 bulan dan 1 minggu setelahnya kami langsung berangkat ke Sea Games Thailand," katanya.
Ia mengungkapkan, para atlet saat ini akan beristirahat, sebelum akhirnya pada Januari 2026 akan kembali fokus berlatih untuk gelaran Asian Games Malaysia 2027 mendatang. Setelah itu, akan juga mempersiapkan diri bertanding di Olimpiade 2028.
Para atlet juga akan mendapatkan tambahan bonus dari PBPJSI selain dari bonus Rp1 Miliar dari Presiden Prabowo Subianto.
"Untuk jumlahnta, nanti beliau sendiri yang akan menyampaikannya kepada atlet-atlet, kisarannya beliau yang akan sampaikan," jelasnya.
Untuk diketahui, berikut nama-nama atlet cabor judo yang mendapatkan medali di SEA Games ke 33 Thailand 2025.
Medali Emas:
Medali Perak:
- Indah Permatasari kelas 78 kg
- Gede Ganding Kalbu Soethama kelas 100 kg
Medali Perunggu:
- Dewa Kadek Rama Warma Putra kelas 73 kg


















