Atlet PPLP Banten Alexandria Warman Meninggal Dunia di Asrama

- Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banten membantah isu keterlambatan penanganan yang menyebabkan kematian Alexandria Warman di asrama.
- Almarhumah dalam kondisi sehat selama menjalani kegiatan di asrama hingga menjelang wafat.
- Alexandria tidak masuk daftar kontingen Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVII 2025 di Jakarta karena mengalami cedera pergelangan kaki.
Serang, IDN Times – Atlet tinju Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Banten, Alexandria Warman, meninggal dunia di asrama Unit Pelayanan Teknis Daerah Pembinaan dan Pelatihan Olahraga (UPTD PPO) pada Sabtu (18/10/2025) pukul 00.49 WIB. Alexandria sempat dilarikan ke RS Fatimah Kota Serang oleh rekan-rekannya, namun dinyatakan meninggal saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Kabar meninggalnya Alexandria sempat menjadi perbincangan di media sosial lantaran ada isu soal korban menghembuskan nyawa lantaran penanganan di asrama yang terlambat.
1. Dispora membantah korban meninggal karena telat penanganan
Namun, hal itu dibantah oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banten, Ahmad Syaukani. Dia menjelaskan, almarhumah dalam kondisi sehat selama menjalani kegiatan di asrama hingga menjelang wafat.
“Selama ini kami melihat kondisi kesehatannya baik-baik saja. Alexa masih aktif berinteraksi dengan teman-temannya,” kata Syaukani, Selasa (21/10/2025).
Syaukani mengatakan peristiwa tersebut bermula pada Jumat (17/10/2025) sore sekitar pukul 16.00–17.00, Alexandria masih sempat berlatih ringan bersama rekan-rekannya, didampingi asisten pelatih karena ring tinju sedang digunakan. Sekitar pukul 20.30, ia juga masih berkomunikasi dengan orangtuanya melalui video call sebelum beristirahat.
Sekitar pukul 00.30 dini hari, rekan sekamarnya menemukan Alexa tak sadarkan diri dan segera memanggil pengurus asrama. Para atlet sempat memberikan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung (CPR) sebelum dibawa ke RS Fatimah menggunakan mobil asrama.
“Jaraknya dekat, sekitar 10 menit. Pengurus asrama ikut mendampingi sampai rumah sakit,” ujar Syaukani.
Di rumah sakit, tim medis melakukan pemeriksaan dan tindakan kejut jantung. Namun Alexandria dinyatakan meninggal dunia pada pukul 00.49 WIB. Kasi Pembinaan Dispora dan pelatih kemudian berkoordinasi dengan keluarga untuk proses administrasi dan pemulangan jenazah ke Serpong, Tangerang Selatan.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Banten, kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga. Kami juga memastikan seluruh hak almarhumah, termasuk santunan BPJS Ketenagakerjaan, diberikan sepenuhnya,” kata Syaukani.
2. Alexandria tidak masuk kontingen Popnas 2025

Syaukani menegaskan, Alexandria tidak masuk daftar kontingen Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVII 2025 di Jakarta. Berdasarkan rekomendasi pelatih tertanggal 9 Oktober 2025, Alexa tidak masuk tim karena mengalami cedera pergelangan kaki (ankle) dan tidak memenuhi kelas pertandingan.
“Alexa tidak lagi tercatat dalam rekapitulasi entry by name Popnas XVII di Jakarta, sehingga tidak ada latihan khusus bagi yang bersangkutan,” jelas Syaukani.
Ia juga membantah isu bahwa atlet ditekan untuk menurunkan berat badan demi memenuhi kelas tanding. “Tidak benar ada tekanan semacam itu,” katanya.
3. Dia mengklaim setiap atlet diperiksa dan diawasi secara rutin selama berada di asrama

Syaukani mengatakan, pemeriksaan kesehatan atlet pelajar dilakukan secara berkala dan on call oleh tim medis yang terdiri atas dokter, fisioterapis, ahli gizi, psikolog, dan masseur. Pemeriksaan terakhir pada 12 Oktober 2025 menunjukkan seluruh atlet dalam kondisi sehat, termasuk Alexandria.
“Setiap atlet memiliki kontak langsung dengan dokter dan psikolog yang bisa dihubungi kapan saja. Kami juga melakukan pemeriksaan psikologis secara rutin,” katanya.