5 Cara Selamatkan Tanaman yang Terendam Banjir

- Tanaman perlu diselamatkan setelah banjir mereda
- Pindahkan tanaman ke tempat yang kering dan cek kondisi akar
- Pangkas bagian tanaman yang rusak, gemburkan tanah, dan semprot dengan larutan anti-jamur
Akhir-akhir ini, beberapa kota di Indonesia diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Beberapa wilayah, bahkan sampai banjir dan air pun masuk ke dalam rumah, serta menenggelamkan perabotan di dalamnya, tak terkecuali tanaman hias.
Setelah banjir mereda, mayoritas warga akan kembali ke rumah dan membersihkan rumah dari sisa-sisa lumpur dan banjir. Tanaman hias juga perlu segera diselamatkan setelah banjir mereda.
Hal itu untuk mencegah tanaman mati atau rusak lebih parah akibat terlalu lama terendam air. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkan tanaman usai kebanjiran.
1.Segera letakkan tanaman ke tempat yang kering

Setelah membersihkan isi hunian yang terkena sisa banjir, segera cek tanaman di halaman rumah. Letakkan tanaman di area yang kering. Jika gak memungkinkan, kamu bisa memindahkan pot tanaman ke tempat yang lebih tinggi. Sebisa mungkin, kurangi genangan air yang ada dalam pot.
Tanaman yang terlalu rama terendam banjir gak mendapatkan oksigen dengan baik, daun-daunnya juga kesulitas melakukan fotosintesis. Dengan memindahkan ke tempat yang lebih kering, tanaman akan mendapatkan sirkulasi udara yang lebih memadai.
Namun, jika kamu menanam pada bedengan atau raised bed, memindahkan tanaman menjadi hal yang sulit. Untuk sementara, buatlah saluran kecil di antara tanaman, supaya air bisa mengalir dan genangan air cepat menyusut.
2.Cek kondisi akar

Tanaman yang terlalu lama terendam banjir berpotensi terkena pembusukan akar, yang membuat tanaman rentan mati. Untuk itu, kamu bisa mengecek kondisi tanah terlebih dahulu. Periksa bagian bawah pot, dan pastikan gak ada lubang drainase yang tersumbat.
Untuk mengetahui busuk akar, kamu bisa langsung memeriksa kondisi di sekitar media tanam. Bila ada bau yang gak sedap, warna akar berubah cokelat, dan tanaman layu, bisa dipastikan tanamanmu terkena busuk akar.
Kamu pindahkan tanaman dari potnya terlebih dahulu, baru potong bagian akar yang busuk. Setelah itu, keringkan tanaman sebelum ditanam kembali.
Bila hampir seluruh bagian akar tanaman membusuk, dapat dipastikan tanaman gak bisa dipulihkan. Akan tetapi, jika bagian batang ke atas masih segar dan bagus, kamu bisa memotong akarnya dan menyimpan batang tanaman tersebut untuk dijadikan bibit baru. Dengan catatan, tanaman tersebut diperbanyak melalui metode stek.
3.Potong bagian daun yang menguning

Perhatikan kondisi fisik daun tanaman. Pangkas dan buang bagian tanaman yang menguning atau rusak. Supaya bagian yang rusak dan sakit gak menyebar ke bagian tanaman yang lain. Bagian cabang atau batang tanaman yang layu dan mengeluarkan lendir juga perlu dipangkas.
Sebelum memotong, pastikan tanaman dalam kondisi kering. Gunakan alat pemotong yang bersih dan tajam untuk menghindari infeksi pada bagian tanaman. Setelah dipotong, letakkan tanaman di area yang terkena sinar matahari. Supaya area di bekas pemotongan gak lembab dan menimbulkan jamur atau penyakit.
4.Tambahkan pasir atau sekam arang

Tanah yang terendam banjir cenderung akan bertekstur seperti lumpur dan sangat padat, karena terlalu banyak kandungan air. Hal ini gak bisa dibiarkan, karena menyebabkan tanaman semakin layu dan berpotensi menyebabkan busuk akar. Oleh sebab itu, tanah perlu digemburkan dengan sekop atau cangkul, agar akar bisa bernapas dan udara bisa masuk dengan lebih baik.
Untuk mengembalikan tanah yang gembur dan poros, kamu perlu menambahkan campuran media tanam yang dapat menyerap air. Misalnya serbuk kayu, tanah berpasir, cocopeat, atau sekam arang. Media tanam yang poros akan menyerap air dan menyediakan ruang bagi akar untuk bernapas dan bergekar.
Namun, jika kamu gak memiliki media tanam yang sudah disebutkan, cukup gemburkan tanah dengan sekop saja. Jangan langsung memberi pupuk pada tanaman yang baru saja diangkat dari banjir, yang dapat menyebabkan tanaman stres dan kesulitan menyerap nutrisi.
5.Semprotkan larutan anti-jamur

Terakhir, jika kamu masih menyimpan perlengkapan berkebun di rumah, sebaiknya semprotkan tanaman dengan larutan anti-jamur atau fungisida. Larutan anti-jamur akan memperlambat dan mencegah pertumbuhan jamur pada tanaman.
Kamu bisa memanfaatkan bumbu dapur seperti bawang putih yang sudah dihaluskan dan dilarutkan dalam air. Kemudian semprotkan ke seluruh bagian tanaman. Pastikan kamu menyemprotkan fungisida setelah tanaman benar-benar kering dan lakukan dalam frekuensi 1-2 kali seminggu.
Membersihkan tanaman yang terendam air saat banjir mereda perlu segera dilakukan. Tanaman yang dibiarkan terlalu lama basah pasca banjir dapat menjadi sarang hama dan jamur untuk berkembang biak. Tentunya akan membuat tanamanmu terserang penyakit dan mati.