3 Kritik Leony Vitria Soal Anggaran Pemkot Tangsel

- Konsumsi rapat tembus Rp60 miliar, terlalu besar untuk pengeluaran satu tahun menurut Leony.
- Anggaran jalan cuma Rp731 juta, disindir karena dianggap terlalu kecil dibandingkan dengan biaya konsumsi rapat.
- Pajak rumah warisan bikin kaget, Leony merasa dikenakan BPHTB hingga puluhan juta rupiah tidak adil.
Tangerang Selatan, IDN Times – Artis Leony Vitria Hartanti bikin heboh setelah mengomentari laporan keuangan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tahun 2024 yang setebal 520 halaman. Lewat unggahan Instagram Story, ia menyoroti sejumlah alokasi anggaran yang dinilai janggal karena nilainya fantastis.
Berikut beberapa kritik pedas Leony terhadap anggaran Pemkot Tangsel.
1. Konsumsi rapat tembus Rp60 miliar
Leony menyebut biaya makanan dan minuman rapat di Tangsel mencapai Rp60 miliar. Jumlah itu menurutnya terlalu besar untuk pengeluaran satu tahun.
“Suvenir Rp20 miliar. Makanan dan minuman rapat Rp60 miliar. Sampai penambah daya tahan tubuh dan pakaian pun kita belanjain mereka,” tulisnya.
2. Anggaran jalan cuma Rp731 juta

Leony membandingkan besarnya biaya konsumsi rapat dengan alokasi untuk pemeliharaan fasilitas umum. Ternyata, anggaran untuk jalan, jaringan, dan irigasi hanya Rp731 juta.
“Kita enggak boleh suudzon. Mungkin di Tangsel enggak banyak jalan rusak, jadi segitu aja sudah cukup biayanya selama setahun,” ujarnya menyindir.
3. Pajak rumah warisan bikin kaget

Kritik Leony juga berangkat dari pengalamannya mengurus balik nama rumah warisan ayahnya. Ia mengaku kaget dikenakan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) hingga puluhan juta Rupiah.
Menurutnya, aturan itu terasa tidak adil karena rumah tersebut sudah pernah dibayar pajaknya saat pembelian dan setiap tahun masih dikenakan PBB.
“Kesimpulannya, apa pun namanya—hibah, waris, atau punya SKB—kalau mau urus balik nama tetap harus bayar BPHTB itu,” kata Leony.