Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Kabupaten di Banten Teken Kerja Sama Penggunaan Lahan Bumdes

IMG-20250625-WA0001.jpg
IDN Times/Muhamad Iqbal
Intinya sih...
  • Program pemberdayaan lahan dan BUMDes di 4 kabupaten Banten ditandatangani
  • Inisiatif Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung untuk meningkatkan pasokan produk pertanian di Banten
  • Menteri Desa dan Gubernur Banten mendukung penuh program tersebut

Tangerang, IDN Times - Empat pemerintah daerah di Provinsi Banten bersama swasta dan universitas menandatangani nota kesepahaman pemberdayaan lahan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Sarakan, Sepatan, Kabupaten Tangerang, Rabu (25/6/2025) di Pusat Kawasan Agropolitan Kabupaten Tangerang di Sepatan.

Empat pemerintah daerah yang melakukan kesepakatan tersebut adalah Pemerintah Kabupaten Tangerang, Pemerintah Kabupaten Lebak, Pemerintah Kabupaten Serang, dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Sementara universitas dan perusahaan yang menandatangani kesepakatan tersebut, yakni Telkom University, PT Pupuk Indonesia, dan PT Paskomnas Indonesia.

Kegiatan penandatanganan nota kesepahaman itu diinisiasi oleh Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung melalui Program Jaksa Garda Desa dan Program Jaksa Mandiri Pangan.

Kegiatan nota kesepahaman itu untuk Sinergitas membangun sistem Pengelolaan Areal Lahan Pertanian dan Budidaya Holtikultura secara tepat sasaran dengan memanfaatkan Teknologi terapan guna terealisasi sistem pemasaran yang menjamin perlindungan harga pasar hasil produksi sesuai kebutuhan konsumen.

Empat daerah di Provinsi Banten yang ditunjuk dalam kerja sama itu dijadikan sebagai pilot project dengan pertimbangan merupakan provinsi penyangga wilayah Jabodetabek yang memiliki areal pertanian/holtikultura relatif luas dengan aktifitas ekonomi berbasis komoditi hasil bumi yang pesat. Serta jumlah penduduk sebagai konsumen kelompok terbesar di antara provinsi di Indonesia khususnya di Pulau Jawa, dominasi keberadaan beberapa pasar induk atau pasar modern.

1. Program tersebut berawal adanya keluhan karena di pasar induk di Banten produk yang berasal dari Banten hanya 5 persen

IMG-20250625-WA0000.jpg
IDN Times/Muhamad Iqbal

Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Reda Manthovani mengatakan, program tersebut berawal adanya keluhan karena di pasar induk di Banten produk yang berasal dari Banten hanya 5 persen.

"Pak Hartono Paskomnas mengeluh, ini Banten pasar induknya, kami ada di Banten, tapi produk dari Banten hanya 5 persen. Saya mantan Kajari Cilegon dan Kajati Banten tersontak, dan nenek saya ada di Pandeglang. Saya telpon Gubernur, harus kita canangkan sehingga ada keinginan kami semua untuk menggerakkan bersama," kata Reda usai acara penanaman bawang secara simbolis.

Mantan Kajati Banten itu berharap, dengan kerja sama yang dibangun antar wilayah di Banten itu, diharapkan dapat meningkatkan pasokan produk pertanian di Banten.

"Harapannya ke depan dengan kerja sama yang erat ini dan teknologi yang dimiliki, targetnya mesti di atas 5 persen, kira-kira 20 persen harapannya. Alhamdulillah ke depan, masyarakat Banten jauh lebih sejahtera," kata Reda.

Adapun terkait aplikasi Jaksa Garda Desa, Reda mengajak agar para kepala desa di Banten menginput anggaran dana desa yang telah digunakan. Sehingga penggunaan dana desa dapat tepat sasaran.

"Saya harapkan desa di Banten terus meng-update apa yang sudah dilakukan, tugas dan fungsi jaksa di sini dalam memantau memonitori agar penggunaan dana desa tepat sasaran dan bermutu. Saya harapkan para Kepala Kejari agar mindset-nya mengawal desa, bukan menginterogasi desa, bukan mengintimidasi desa," kata Reda.

2. Mendes dukung penuh program ini

IMG-20250625-WA0001.jpg
IDN Times/Muhamad Iqbal

Sementara itu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes dan PDT) Yandri Susanto mengapresiasi gagasan besar Jaksa Agung Muda Kejaksaan Agung dalam inisiasi Jaksa Jaga Desa.

"Kami memiliki kepentingan serius dengan program Jaksa Garda Desa dengan melakukan pola tanam untuk ketahanan pangan dan juga kesejahtraan masyarakat desa," ungkap Yandri.

Yandri menuturkan, program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh Jamintel Kejagung itu dapat mempercepat pencapaian Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan kemiskinan.

"Jadi ini desa diberdayakan dalam rangka menyambut Indonesia generasi emas di 2045. Ini juga sebagai memastikan bahan baku bahan MBG tersedia tidak ada kendala. Ini merupakan gagasan yang luar biasa dari Kejaksaan Agung," tuturnya.

Pihaknya mengapresiasi dan siap bersinergi bilamana jika ada perlu kebijakan dari pihaknya untuk mendukung program-program selanjutnya untuk membangun di provinsi lain.

"Ini pun program yang dilaksanakan di Banten, menjadi deklarasi kerja sama antara semua pihak agar bisa dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia," sambung Yandri.

3. Gubernur Andra Soni mendukung penuh program ini

IMG-20250625-WA0000.jpg
IDN Times/Muhamad Iqbal

Hal senada diungkapkan Gubernur Banten Andra Soni. Menurutnya, kolaborasi itu penting hingga memunculkan sebuah ide dan apa yang akan dikerjakan. "Pak Prabowo telah membuktikan keyakinyannya bahwa ketahanan pangan merupakan sebuah keniscayaan," kata dia.

Allhamdulilah, lanjutnya, belum satu tahun sudah melihat kegiatannya seperti apa dan dirinya mengaku lihat seluruh kepala daerah, menteri TNI/Polri untuk bahu-membahu menyukseskan program ini.

"Allhamdulillah Indonesia atau Banten, khususnya sibuk menanam pangan dan sebentar lagi disibukkan untuk memanen," kata Andra Soni.

Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us